Ternyata Oli atau Pelumas Ada Zat Aditif, Apa Gunanya?

Tim detikOto - detikOto
Kamis, 01 Des 2022 19:07 WIB
Ilustrasi pelumas atau oli Foto: Pool (Pertamina Lubricants)
Jakarta -

Detikers tahu tidak ternyata di dalam pelumas ada zat aditif-nya lho. Dan itu, rupanya bukan tanpa alasan, bahkan berkaitan dengan anjuran pergantian pelumas yang harus dilakukan setiap periodenya.

Seperti yang dijelaskan Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, Brahma Putra Mahayana, dalam siaran resminya. Brahma mengatakan pengendara diingatkan untuk secara rutin mengganti oli mesin baik untuk mobil maupun motor. Hal ini bukan tanpa alasan, karena oli memiliki fungsi sebagai pelumas komponen yang ada di dalam mesin. Tidak hanya itu, oli mesin ini juga dibekali dengan berbagai aditif untuk memaksimalkan fungsi melumasi mesin.

"Apa sih fungsi dari aditif pada oli mesin? Aditif adalah bahan kimia yang bisa meningkatkan kemampuan oli itu sendiri, menambahkan karakteristik dari bahan dasar oli, menetralkan karakteristik negatif dan memberikan karakteristik baru," ucap Brahma.



"Aditif pada oli itu bisa mencapai +-30% dari jumlah total oli mesin, tapi digunakan dalam jumlah yang sangat spesifik. Misalkan oli kemasan 1 liter maka sekitar 300 ml adalah aditif. Tapi aditif ini tidak bisa terlalu banyak karena akan membuat fungsi oli jadi tidak maksimal dalam melumasi komponen mesin," Brahma menambahkan.

Brahma menjelaskan pada oli mesin ada banyak jenis aditif yang terkandung di dalamnya, masing-masing aditif memiliki fungsi dan peran masing-masing sesuai jenis oli. Contohnya anti-oksidan yang berfungsi mencegah oksigen bereaksi dengan komponen di dalam oli mesin, dan mengurangi terbentuknya lumpur (sludge).

Ada juga aditif anti-wear yang akan menempel pada permukaan logam dan melindungi dari gesekan dengan komponen logam lainnya.

Ilustrasi waktunya ganti Pelumas atau oli mesin. Foto: Pool (Pertamina Lubricants)

"Aditif anti-wear ini akan langsung bereaksi ketika bersentuhan dengan lapisan logam, membentuk lapisan film tipis yang lembut seperti sabun sehingga mengurangi friksi," tambah Brahma.

Selanjutnya, kata Brahma ada aditif viscosity index modifiers yang fungsinya meningkatkan viscosity index Pelumas, yaitu sebuah bilangan tanpa satuan yang menunjukkan tingkat kestabilan viscosity Pelumas pada perbedaan suhu operasi. Singkatnya saat suhu dingin oli masih tetap bisa mengalir dan saat suhu panas oli tidak menjadi terlalu encer sehingga masih memberikan lapisan perlindungan yang cukup.

"Oli mesin juga punya aditif deterjen yang fungsinya membersihkan mesin dari kotoran dan juga kerak sisa pembakaran, selain itu juga akan bereaksi dengan asam yang terbentuk di dalam mesin dan oli. Deterjen ini merupakan pondasi dari kandungan senyawa bersifat basa pada oli, ditunjukkan pada angka total base oil itu sendiri," ungkap Brahma.

"Masih banyak aditif-aditif lain yang memiliki fungsi berbeda tergantung pada spesifikasi mesin kendaraan. Khusus untuk produk pelumas Pertamina juga dilengkapi dengan aditif-aditif yang kemudian diformulasi sebagai Nano Guard Technology," kata Brahma.

Nano Guard Technology lanjut dirinya, adalah teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit.

Terlepas fungsinya, konsumen wajib membaca buku panduan pengguna agar tak salah saat membeli oli mesin kendaraan. Selain itu, pastikan pula memilih pelumas berkualitas seperti produk pelumas lansiran Pertamina Lubricants.

"Perhatikan juga interval penggantian sesuai dengan pemakaian kendaraan, karena seiring waktu akan ada penurunan terhadap fungsi pelumas. Itu sebabnya pabrikan kendaraan seperti mobil umumnya menyarankan penggantian oli setiap 10.000 km atau dalam waktu 6 bulan, mana yg tercapa lebih dahulu" pungkas Brahma.



Simak Video "Video: Cara Parenting Deswita Maharani untuk Anak Laki-lakinya "

(lth/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork