Setiap oli mesin kendaraan didesain dengan formula yang cocok. Tapi di tengah masyarakat, muncul penggunaan oli mesin diesel yang dipakai ke sepeda motor.
Nurudin, Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants menjelaskan dampak negatif yang ditimbulkan jika menggunakan oli diesel ke sepeda motor.
Di sisi lain muncul anggapan menggunakan oli diesel di sepeda motor bisa membuat masa pakai oli motor lebih awet. Namun, hal ini bersifat kontroversial sebab karakter mesin motor dengan mesin diesel dirancang sangat berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari sudut pandang TBN (Total Base Number), iya, karena startnya tinggi. Tapi kalau dilihat proteksinya, benar tidak dia memproteksi? Kan belum tentu. Jadi tergantung cara pandangnya base number (TBN mempengaruhi umur keawetan oli) betul, startnya lebih tinggi. Tapi kalau dari performanya lebih baik dari oli biasa? Belum tentu," ujar Nurudin, Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricantssaat ditemui di Pabrik Pertamina Lubricants di Jakarta Utara, Selasa (29/11/2022).
Namun Nurudin menyarankan supaya konsumen menggunakan oli mesin sesuai dengan spesifikasinya. Efek panjang yang ditimbulkan bisa memunculkan kerak pada piston.
"Jangan sering-sering pakai mesin diesel di motor," kata dia.
Bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur lebih tinggi ketimbang bensin membutuhkan oli dengan spesifikasi yang berbeda. Biasanya, oli khusus mesin diesel membutuhkan aditif untuk menetralisir asam yang terbentuk dari pembakaran bahan bakar bersulfur tinggi, agar tidak menimbulkan korosi pada mesin. Pada beberapa jenis pelumas diesel, kandungan aditif ini cukup tinggi.
Salah satu zat aditif itu adalah detergent, detergent ini umumnya mengandung unsur logam yang apabila berlebihan dapat menimbulkan kerak logam di ruang mesin. Cepat atau lambat, kerak ini akan terbentuk dan menimbulkan masalah pada mesin.
"Tujuannya adalah oli mesin diesel itu punya zat deterjensi lebih banyak dari oli mesin bensin. Tujuannya untuk membersihkan."
"Tetapi apakah over detergen ini baik untuk ke motor? Nggak. Over detergen menyebabkan deposit, sedimentasi nanti munculnya di piston crown, bisa menimbulkan endapan warna putih, itu bisa menyala terus dan menyebabkan knocking," ungkap Nurudin.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah