Mobil matic sudah jelas berbeda dengan mobil manual. Transmisinya sudah jelas tak sama dan tak kalah penting juga bagaimana pengoperasiannya. Bisa dibilang perbedaan teknis mengemudi terbesar dua jenis mobil tersebut adalah soal penggunaan pedal.
Mengendarai mobil matic cenderung lebih mudah ketimbang manual. Kalau mobil manual punya tiga pedal untuk gas, rem, dan kopling, maka mobil matic hanya punya dua. Dua pedal itu adalah gas dan rem.
Meski begitu, saat mengendarai mobil matic sebaiknya kamu tidak mengandalkan dua kaki. Mengutip laman Daihatsu Indonesia, kebiasaan menggunakan dua kaki untuk mengoperasikan pedal rem mobil matic bisa merusak kampas rem.
Menginjak pedal rem bersamaan dengan pedal gas bisa merusak transmisi mobil lantaran posisi kopling masih berputar tapi geraknya jadi tertahan.
Tidak hanya itu, bila menginjak pedal rem juga dapat membahayakan pengemudi. Pengemudi bisa kehilangan 'feeling' saat harus menginjak pedal rem dan gas bersamaan.
Di tempat terpisah, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyarankan ketika mengendarai mobil matic sebaiknya menggunakan kaki kanan untuk mengoperasikan pedal rem dan gas.
Sementara kaki kiri, biasanya mobil matic terdapat ruang foot rest untuk kaki kiri yang tidak memiliki pedal kopling. Namun, kata Sony, kaki kiri pengemudi mobil matik sebenarnya tidak sepenuhnya istirahat.
"Posisi tumit kaki kanan menempel di lantai dan tetap di depan pedal rem, apa pun sistem transmisinya. Bukan berarti kalau matic ngeremnya pakai kaki kiri lho," jelas Sony belum lama ini.
Meski begitu, bukan berarti kaki kiri tidak diperbolehkan untuk menginjak pedal rem mobil matic. Tapi umumnya kebiasaan itu dilakukan oleh mereka yang sudah ahli.
"Pembalap/advanced driver melakukan itu di tikungan tumpul. Namanya Left Foot Braking. Untuk pemula tidak dianjurkan," kata Sony.
Simak Video "Cek Nih! Ini Gejala yang Muncul Saat Mobil Matic Bermasalah"
(dry/din)