Bengkel Resmi Suka Tawarkan Ganti Komponen saat Servis, Kejar Setoran?

Bengkel Resmi Suka Tawarkan Ganti Komponen saat Servis, Kejar Setoran?

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 10 Jun 2022 09:49 WIB
Jakarta -

Bengkel resmi kerap dihantui komentar miring. Selain mahal, beberapa pemilik mobil juga enggan pergi ke bengkel resmi karena merasa diakali dan seolah dipaksa untuk mengganti komponen. Mereka menganggap kondisi mobil baik-baik saja tapi kenapa harus mengganti komponen.

Anggapan negatif itu juga didukung oleh beberapa komentar oknum yang mengaku mantan karyawan bengkel resmi. Oknum tersebut menyebut bahwa bengkel tengah kejar setoran karena ada target yang harus dipenuhi.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna menampik hal itu. Baginya, konsumen berhak mendapatkan pelayanan terbaik dari bengkel resmi. Di sisi lain, sebagian konsumen juga tidak terlalu memahami seluk beluk mobil sehingga merasa ditipu. Padahal, sebelum dilakukan pengerjaan sudah ada persetujuan dulu dari konsumen. Konsumen pun bisa menolak saran dari Service Advisor kalau memang dirasa berkenan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kita ada satu ketentuan, dalam kondisi normal, kita wajibkan pelanggan memakai oli spare part genuine yang ada di bengkel resmi. Kita bukan alasan ngejar target tapi hak pelanggan menerima yang terbaik. Mobil Toyota part genuine terbaik dari Toyota dong bukan imitasi, yang really-really genuine dan dikerjakan di bengkel resmi," ungkap Suparna saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (9/6/2022).

Suparna juga menegaskan, pekerjaan yang dilakukan bengkel resmi tak sembarangan melainkan mengacu pada Standar Operating Procedure (SOP) dari Agen Pemegang Merek (APM).

ADVERTISEMENT

Keluhan dari pelanggan pun menjadi masukan untuk ditindaklanjuti. Namun konsumen kerap merasa paling tahu soal mobil dan merasa tidak perlu ada penggantian. Di sinilah kerap terjadi salah paham sehingga tudingan miring mengarah ke bengkel resmi.

"Kalau kita itu hanya mengikuti pelanggan 100%, saat pelanggan itu salah dalam menentukan keputusan tentang kendaraannya dan itu membahayakan dan kita mengiyakan wah itu kita salah," katanya.

"Sehingga kita dalam hal ini memberikan pelayanan advice yang terbaik ke pelanggan sehingga itu sesuai dengan yang harus kita kerjakan dan harus pelanggan berhak terima. dan pelanggan berhak menerima yang terbaik dari kita," pungkas Suparna.

(dry/din)

Hide Ads