Aman Gak Sih Mengganti Ban dengan Merek Berbeda?

team detikOto - detikOto
Senin, 14 Feb 2022 19:59 WIB
Ilustrasi showroom Auto2000 Foto: oto.detik.com
Jakarta -

Banyak yang berpendapat, melakukan penggantian dengan menggunakan brand atau merek berbeda itu sah-sah saja mengingat kondisi kantong masing-masing pengendara. Meski demikian ada catatan kecil untuk pengendara yang melakukan hal tersebut.

Meski hal tersebut sah-sah saja dilakukan, menurut Auto2000 langkah itu tidak aman untuk dilakukan, seperti tertulis dalam siaran resmi Auto2000 yang diterima oto.detik.com.

Di dalamnya di jelaskanpengendara juga harus merawat ban mobil terkait dengan tugasnya yang sangat penting, yakni menopang berat mobil, melajukan dan menghentikan mobil, serta mengendalikan arah mobil di jalan. Bersama sistem suspensi, ban juga mempunyai peran dalam meredam getaran yang diterima oleh kendaraan. Padahal, bidang kontak ban mobil dengan jalan sangat terbatas dan harus berputar saat menempuh perjalanan yang penuh tantangan.

Selanjutnya juga dijelaskan mengganti ban yang sudah aus dengan ban baru merupakan salah satu cara merawat ban. Indikator yang paling terlihat adalah dari batas Tread Wear Indicator (TWI) di telapak ban.

Jika sudah melewati batas tersebut, sebaiknya ban mobil segera diganti. Atau ketika ban mengalami kerusakan, seperti sobek, benjol atau telapak ban aus tidak merata. Umumnya, rata-rata waktu penggantian ban adalah antara 2-4 tahun tergantung pemakaian.

"Ban merupakan komponen kendaraan yang sangat penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara di jalan. Oleh karena itu, segera ganti ban yang telapak bannya sudah aus atau ada indikasi kerusakan fisik. Pastikanmengganti ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga kinerja ban di jalan...," ujar Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, Senin (14/2/2022).

Ilustrasi ban Foto: Luthfi Anshori

Nur menjelaskan melakukan pergantian ban dengan berbeda merek, misalnya dari merek A ke merek B, dingatkandemi menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara, sebaiknya langkah tersebut dihindari.

Karena setiap merek ban pasti berbeda performanya karena proses desain dan manufaktur yang berbeda, termasuk peruntukannya, seperti antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga. Belum lagi terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban.

Selanjutnya mengenai ukuran ban, tidak hanya menyangkut dimensi umum seperti lebar dan rasio tinggi ban, ukuran di sini juga termasuk ukuran pelek, batas kecepatan maksimal, dan load index. Perhatikan pula jenis ban, apakah radial atau bias, ban tubeless atau tubetype.

Selain itu, pattern atau pola telapak ban, awam sering menyebutnya kembangan ban, berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju. Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol. Apalagi waktu melewati jalan dengan kondisi yang jelek, licin karena hujan, atau muatan mobil penuh.

Jenis kompon dan grip tiap merek ban kemungkinan besar berbeda. Alhasil, daya cengkeram ban yang digunakan akan berbeda. Mobil bakal sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan kanan sehingga membahayakan.

Lebih jauh, ban dengan merek berbeda sebagain besar tidak sama performanya di jalan karena beda tipe dan peruntukan. Misalnya, produsen ban X mengeluarkan merek ban A dan ban B dengan ukuran yang sama namun berbeda jenis karena peruntukannya juga berbeda. Bisa dipastikan kinerja dan karakter ban A dan ban B tidak sama. Salah satu indikatornya, pola telapak ban keduanya berbeda disesuaikan kebutuhan aplikasinya.

Jika mau mengganti ban, sebaiknya berasal dari merek yang sama. Kalaupun tetap "memaksakan" ingin menggunakan ban yang beda merek, ganti ban yang sama dalam satu poros roda. Misalnya, mobil milik AutoFamily menggunakan ban standar yakni ban A dari produsen ban X dan ternyata ban belakang kanan rusak. Dengan pertimbangan budget, AutoFamily mau mengganti kedua ban belakang dengan ban C dari produsen ban X karena harganya lebih terjangkau.

Asalkan ukurannya sama dan sesuai rekomendasi pabrikan mobil, pilihan ini masih diperbolehkan. Termasuk andai mau mengganti dengan ban merek D dari produsen ban Y. Sepanjang ukuran dan peruntukannya sesuai serta berada di poros roda yang sama, yaitu antara poros roda depan atau belakang, masih diperbolehkan. Meskipun idealnya, seluruh as roda menggunakan ban yang sama guna memperoleh sinergi kinerja terbaiknya. Supaya tidak salah pilih, silakan konsultasikan dengan service advisor Auto2000.



Simak Video "Video: Gibran Ungkap Alasan 2 Hari Naik Toyota Hiace saat di Blitar"

(lth/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork