Gunung Semeru mengalami erupsi. Daerah di sekitarnya diguyur hujan abu vulkanik. Abu vulkanik ini berisiko merusak beberapa komponen kendaraan.
Dikutip dari laman resmi Auto2000, pemilik kendaraan harus mewaspadai hujan abu vulkanik. Abu vulkanik itu menyimpan potensi bahaya jika didiamkan.
Abu yang sangat halus dari erupsi gunung Semeru punya tingkat ketajaman yang sangat tinggi layaknya pecahan kaca. Di sisi lain, kandungan silika yang tinggi membuatnya memiliki sifat korosif sebagai penyebab karat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Auto2000 mencatat, setidaknya ada enam komponen mobil yang perlu diwaspadai dari erupsi Gunung Semeru. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Kaca mobil
Abu vulkanik yang menempel di kaca mobil dapat merusak bagian tersebut. Pemilik kendaraan jangan pernah menyeka abu vulkanik yang menempel dengan wiper. Jika wiper diaktifkan untuk membersihkan abu vulkanik, kaca mobil bakal langsung baret dan sulit untuk dihilangkan. Kandungan silikon yang tinggi membuatnya memiliki efek layaknya potongan kaca.
Semprot kaca dengan air pembersih wiper dulu sebelum menyekanya. Kalau perlu, siram dulu dengan air bersih jika sudah terallu kotor.
Termasuk ketika mencuci mobil. Semprot dulu kaca mobil dengan air bertekanan agar abu vulkanik turun. Pastikan sudah tidak ada abu yang menempel baru seka dengan kain lap.
2. Bodi mobil
Sama seperti di kaca mobil, abu vulkanik juga berpotensi merusak bodi mobil. Jangan pernah menyeka bodi mobil dengan kain lap basah sekalipun. Siram dulu bodi mobil dengan air mengalir untuk meluruhkan abu vulkanik.
Selain berpotensi bikin baret, abu vulkanik juga berpotensi menimbulkan karat. Sebab, sifat dari abu tersebut korosif. Apalagi jika di bodi mobil ada luka bekas kecelakaan. Jalan terbaik untuk menahan laju terciptanya karat oleh abu vulkanik adalah dengan segera membilas bodi mobil menggunakan air mengalir setelah selesai dipakai.
3. Filter udara
Filter udara menyaring udara yang masuk ke dalam ruang mesin. Filter udara bakal lebih cepat kotor ketika kemasukan abu vulkanik yang sangat halus. Partikel yang seperti kaca sangat halus dan korosif membahayakan kesehatan mesin mobil.
Cek filter udara setelah pemakaian. Kalau kotor, segera ganti filter udara untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Jangan paksakan menjalankan mobil jika terlalu banyak abu vulkanik, yang biasanya ditandai dari tingkat ketebalan abu yang menempel di kap mesin. Partikel abu vulkanik yang sangat halus mungkin saja menyusup ke ruang mesin dan bisa fatal akibatnya.
4. AC mobil
Jangan membuka kaca mobil saat melintasi wilayah yang terdampak abu vulkanik. Karena begitu masuk, abu akan tersedot ke dalam sistem sirkulasi AC mobil dan memiliki risiko menghambat aliran udara.
Belum lagi permukaannya yang tajam dan korosif bisa merusak perangkat AC yang dilalui. Ditambah potensi bahaya ketika udara AC yang terkontaminasi terhirup oleh penumpang mobil.
Segera bersihkan kabin mobil setelah melewati daerah terdampak abu vulkanik. Terutama sekitar dasbor dan kolong dek depan tempat berputarnya udara dari sistem sirkulasi AC mobil.
5. Rem mobil
Untuk rem cakram, abu vulkanik akan menempel di piringan rem. Abu vulkanik bisa membawa masalah ketika kampas rem menekan karena akan menimbulkan baret.
Apalagi bila abu vulkanik berhasil menyusup masuk ke dalam teromol rem. Gesekan dengan kampas rem akan membuat permukaan teromol rem meninggalkan goresan dan menurunkan performa pengereman.
Bahkan bisa macet dan merusak kalau dibiarkan dalam jangka waktu lama. Dan jangan lupa, potensi karat akibat terperangkapnya abu vulkanik di antara komponen kaki-kaki mobil.
6. Sensor dan cairan mobil
Selain kelima bagian tersebut, perangkat lain dari mobil yang bisa terkena masalah akibat abu vulkanik adalah sensor-sensor yang sensitif kotoran dan bakal mengganggu kontrol elektronik mobil.
Bahkan di titik terparah bisa membuat komponen mobil malfungsi dan berbahaya bagi keselamatan berkendara. Seperti gagalnya sensor pada sistem pengereman yang membuat fitur ABS tidak bisa bekerja dengan baik.
Abu vulkanik juga bisa menyusup ke dalam wadah dan sistem cairan mobil seperti tabung minyak rem atau air radiator. Begitu tercampur, formula kimia di dalam cairan tersebut akan rusak dan membuatnya tidak bisa bekerja dengan baik.
Simak Video 'Wajah-wajah Pilu Korban Erupsi Gunung Semeru':
(rgr/mhg)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?