Banyak dari pengendara mobil memilih untuk melakukan modifikasi kaki-kaki agar tampilan semakin kece. Pilihannya dengan mengubah tampilan velg dan mengubah suspensi, bahkan tidak sedikit banyak pengendara memilih menggunakan sistem air suspension dengan ketinggian yang bisa diatur.
Nah bagi detikers yang hendak ingin melakukan perubahan pada suspensi dan memilih menggunakan air suspension, ada baiknya mengetahui tipe-tipe air suspension yang ada di pasaran dan kelebihan apa saja yang ditawarkan, seperti yang tertulis dalam situs resmi suzuki.co.id.
Dijelaskan Suzuki, air suspensi disebut juga airbag atau bags dalam bahasa Inggris. Mobil yang bersuspensi biasa disebut dengan bagged. Orang-orang sering menyebutnya dengan kata Airsus atau Air Suspension System atau A.S.S.
Baca juga: Mau Naik Sleeper Bus? Segini Biayanya |
Teknologi ini dikenal pada tahun 1920 yang dibuat oleh orang Perancis bernama George Messier pada mobil Messier. Air suspension ini berupa kantong udara yang bisa mengatur tinggi rendahnya ground clearance pada mobil dengan gaya ceper atau stance.
Pemasangan airsus ini dapat meningkatkan performa kendaraan. Handling mobil bisa lebih mudah karena terasa lebih stabil. Namun, modifikasi tampilan kantong udara pada per atau shockbreaker tersebut harus diperhatikan agar akselerasinya tetap mulus.
Tipe atau Jenis Air Suspensi Mobil
Nah Suzuki ingatkan nih buat detiker yang hendak memilih menggunakan air suspension, dijelaskan sebelum memasang air suspensi mobil, detikers perlu mengenali beberapa tipe atau jenis air suspensi.
Secara umum ada dua jenis airsus di pasaran, pertama adalah jenis Pressured Based System dan kedua ada jenis Height Based System.
Pressured Based System
Jenis air suspension ini menggunakan tekanan sebagai pengatur udara di ground clearance. Pada pressured based system ini, tekanan pada masing-masing kantong udara dapat ditentukan sehingga bisa mengatur tinggi dan rendahnya posisi mobil Anda saat digunakan.
Kelemahan air suspension ini yaitu beban mobil akan bertambah, di samping banyaknya barang dan penumpang mobil. Oleh karena itu, sesuaikan tekanan pada masing-masing kantong udara di bagian per mobil, jangan sampai menghasilkan posisi mobil yang terlalu tinggi atau merosot.
Height Based System
Untuk jenis yang kedua ini, kelebihannya juga hampir sama bisa menjadi dasar menentukan jumlah tekanan di kantong udara. Namun lebihnya, terdapat height sensor yang bisa mendeteksi tekanan atau ketinggian mobil yang sesuai.
Jika tekanan udaranya kurang, Airsus jenis ini akan bekerja otomatis untuk menambah udara. Begitu juga sebaliknya jika tekanan di dalam tiap kantong udara berlebih.
Jadi detikers tidak perlu khawatir terhadap barang bawaan atau banyak penumpang di mobil, karena sistem akan mengaturnya dengan tepat.
Hal tersebut tentu berbeda dengan jenis pressured based system yang masih bergantung pada beban yang ada di dalam mobil. Tidak hanya menambah dan mengurangi tekanan udara, height based system ini mampu mengoreksi perubahan suhu yang berpengaruh terhadap kepadatan udara.
Sedangkan jenis air suspension lain di samping dua jenis di atas adalah treatment udara yang dibuang atau tidak terpakai. Jika udara dibuang ke luar disebut dengan open air system, sedangkan udara yang dikembalikan ke tangki atau kantong udara disebut closed air system.
Lalu bagaimana sih prinsip kerja Air Suspension, tingkat peredaman atau ketinggian mobil bisa berubah-ubah. Hal itu tergantung pada kondisi jalan, masukan data ECU mesin, sensor pada pergerakan bodi, sensor putaran mesin, sensor kecepatan, hingga sensor pada rem.
Prinsip kerja air suspension adalah menggantikan per baja dengan bantalan udara. Air suspension terdiri dari beberapa komponen seperti: tabung udara, kompresor, selang, yang berkaitan satu dengan lainnya. Perbedaan yang ada pada sistem suspensi modern adalah pada keakuratan dan kecanggihannya.
Udara atau angin yang digunakan untuk meredam getaran mobil yaitu ketika kaki-kaki mobil mengalami kontak langsung dengan permukaan jalan. Dengan menggunakan suspensi tersebut, kontur jalan bisa menyesuaikan otomatis dengan gaya berkendara dan posisi mobil.
Simak Video "Lihat Langsung Suzuki Fronx: Gaya ala SUV Coupe, Sudah Hybrid!"
(lth/din)