Di jalan raya sering ditemui pengendara yang arogan. Tak jarang pengendara yang arogan itu menyulut emosi pengendara lainnya. Bahkan, sering terjadi bentrokan antara pengendara arogan dengan pengguna jalan lainnya.
Berdasarkan studi yang dirilis oleh AAA Foundation for Trafic Safety, 80 persen pengemudi mengalami road rage (kekerasan di jalan). Banyak hal nekat dilakukan, mulai dari berteriak, membunyikan klakson secara berlebihan, tailgating, hingga memblok jalan mobil yang telah menyalip mereka hanya untuk bertengkar.
"Sangat normal bagi pengemudi untuk mengalami kemarahan di balik kemudi, tetapi kita tidak boleh membiarkan emosi kita mengarah pada pilihan yang merusak," kata Jake Nelson, Direktur Riset dan Advokasi Keselamatan Lalu Lintas AAA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan mengambil risiko memperburuk situasi yang membuat frustrasi karena Anda tidak pernah tahu apa yang mungkin dilakukan pengemudi lain. Pertahankan pikiran yang dingin, dan fokuslah untuk mencapai tujuan Anda dengan aman," sambung dia.
Sementara itu, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan jika bertemu dengan pengendara arogan di jalan raya, kamu bisa merekam video dan membuatnya menjadi viral. Tak hanya itu, pengendara arogan juga perlu dilaporkan.
"Mereka lupa akan ada banyak beredar bukti rekaman. Aksi mereka sudah gelap mata, segala cara dilakukan karena sudah terbawa emosi," kata Sony kepada detikOto Rabu (30/6/2021).
"Setuju diviralkan. Tapi jangan lupa dilaporkan dengan alasan membahayakan. Membahayakan ini kan sebuah aktivitas yang dapat merugikan sampai dengan mencelakai pihak lain. Tujuan dari dilaporkan adalah mencegah adanya korban di kemudian hari," ujar Sony.
Pengendara juga disarankan memasang kamera untuk alat bukti apabila ada yang harus direkam. Di pasaran, saat ini sudah banyak beredar dashcam atau kamera yang dipasang di dasbor mobil untuk merekam kejadian-kejadian selama perjalanan.
Sony mengatakan, saat bertemu dengan pengendara arogan sebaiknya jangan mencoba menghalanginya dengan tujuan memberi pelajaran. Karena kita tidak bisa mengubah mereka dalam waktu sesaat.
"Justru membuat kita terbawa arus emosi dari kelakuan mereka," katanya.
Sony menyarankan, jika bertemu pengendara arogan di jalan raya sebaiknya jauhkan diri sehingga tidak berada di dekatnya. Dengan begitu, suasana hati atau mood kita sebagai pengendara tetap terjaga positif.
"Urusan penindakan serahkan kepada para petugas. Karena sepandai-pandai mereka mengelabui suatu saat pasti tertangkap juga," ucap Sony.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah