Perempuan kini sudah banyak yang bisa mengemudi kendaraan sendiri. Tingginya mobilitas menuntut banyak wanita di Indonesia untuk bepergian dengan nyetir mobil sendiri. Tapi, wanita juga perlu tahu bahwa berkendara itu tak sekadar bisa mengemudikan kendaraan, tapi ada tugas besar yaitu menjaga keselamatan berkendara.
Auto2000 sebagai dealer resmi Toyota di Indonesia memberikan beberapa tips mengemudi aman untuk kaum perempuan. Terutama enam hal ini harus diperhatikan biar nyetir tetap aman. Apa saja?
1. Adaptasi dengan Kendaraan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengemudi wanita perlu mengenali lebih dalam soal mobil yang dikendarai. Jangan pernah mengemudi mobil tanpa mempelajari aspek teknisnya. Sempatkan membaca buku manual kendaraan karena banyak informasi penting, seperti cara mengoperasikan fitur mobil atau menghadapi kondisi darurat seperti ban bocor. Duduklah di bangku sopir dan pelajari area kokpit sehingga dapat memahami operasional berbagai fitur mobil.
2. Cek Surat-Surat Kendaraan
Sebelum bepergian, jangan lupa cek kelengkapan surat-surat seperti SIM dan STNK. Periksa apakah SIM atau STNK masih berlaku dan belum kedaluwarsa. Jika SIM atau STNK mati, bisa mengakibatkan masalah di jalan seperti kena tilang polisi. Selain itu, surat-surat yang sudah tidak berlaku seperti SIM akan menyulitkan saat terlibat masalah dengan pihak ketiga seperti mengurus asuransi kecelakaan, bahkan ada risiko klaim asuransi ditolak. Penting juga untuk memperpanjang SIM lebih awal sehingga tak perlu repot bikin SIM baru jika masa berlakunya sudah lewat.
3. Jalankan Prinsip Safety Driving
Selalu terapkan prinsip mengemudi aman dan tidak melakukan manuver sembrono yang dapat merugikan sesama pengguna jalan. Patuhi aturan dan etika berkendara seperti menyalakan lampu sein saat belok, atau tidak berhenti sembarangan. Dan yang paling penting, jangan alihkan fokus berkendara seperti menggunakan ponsel atau merias wajah (melakukan make up), apalagi sampai melakukan selfie sambil melaju di jalan.
4. Tingkatkan Kemampuan Mengemudi
Jika Anda belajar nyetir secara otodidak, penting untuk meningkatkan skill mengemudi. Caranya, bisa melakukan olah kemudi saat parkir atau darurat di kecepatan tinggi, termasuk skill mengenai perilaku, etika, dan kebiasaan yang aman saat di balik kemudi. Ingat, sebagai pengguna jalan, posisi kaum hawa sejajar dengan pria yang berarti memiliki tanggung jawab yang sama dan wajib memiliki kemampuan mengemudi yang memadai.
5. Gunakan Alas Kaki yang Tepat
Alas kaki ini juga tak kalah penting. Kadang-kadang wanita tetap nyetir menggunakan sepatu hak tinggi. Padahal, sepatu hak tinggi itu berbahaya jika digunakan untuk berkendara. Soalnya, desainnya yang menekuk kaki membuat pergerakan kaki jadi sulit dan tidak mendapatkan posisi yang alami dan mengurangi feeling saat menginjak pedal. Belum lagi risiko kaki tergelincir karena heel yang terlalu tinggi dan runcing, selain bisa cedera, juga membahayakan saat butuh respons cepat. Hati-hati pula bila menggunakan sandal karena terkadang tidak flexible atau membuat selip. Disarankan, gunakan sepatu kets atau sepatu khusus mengemudi sebagai langkah terbaik.
6. Perhatikan Kondisi Mobil
Yang terakhir adalah selalu memperhatikan kondisi mobil. Contoh sederhana adalah mengecek tekanan angin ban atau memeriksa cairan kendaraan di pagi hari.
Saat kena masalah, pengemudi juga dituntut bisa merespons dengan mandiri sehingga tidak kerepotan. Selalu simpan nomor layanan Emergency Road Assistance (ERA) supaya mobil dapat segera ditangani.
Cara paling mudah dalam menjaga kondisi mobil adalah dengan menjalankan servis berkala di bengkel resmi atau memanggil layanan Home Service untuk pengerjaan di rumah.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah