Tabrakan beruntun di jalan raya merupakan suatu insiden yang sulit dihindari oleh pengendara. Tapi potensi tabrakan beruntun ini sebenarnya bisa dicegah jika pengendara mematuhi aturan-aturan safety.
Sumber masalah utama dari tabrakan beruntun adalah kelengahan pengguna jalan di belakang yang tidak menjaga jarak aman dengan pengendara lain di di depannya. Apalagi saat ini sedang musim hujan dimana jarak pandang pengemudi berkurang dan jalan licin, sehingga membuat mobil lebih mudah terlibat kecelakaan beruntun.
Dijelaskan Auto2000, dalam keterangan resminya, berikut langkah yang bisa dilakukan detikers untuk mencegah tabrakan beruntun:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Fokus dan Waspada
Mengemudi mobil adalah kegiatan penuh waktu yang tidak bisa disambi dengan aktivitas lain supaya perhatian tetap fokus dan waspada hanya pada kondisi jalan di depan. Oleh sebab itu, simpan ponsel dan persiapkan segala kebutuhan mengemudi dengan baik. Seperti, menyiapkan peta digital, makanan, serta minuman, termasuk menyiapkan kartu e-tol sebelum berkendara, sehingga tidak mengalihkan perhatian ketika dibutuhkan.
2. Ikuti Aturan Kecepatan di Jalan
Masih banyak pengguna jalan yang tidak mematuhi aturan kecepatan minimal dan maksimal di jalan sehingga memicu kecelakaan ditabrak dari belakang. Mobil yang terlalu pelan membuat kendaraan lain di belakang sulit mengantisipasi jarak dan laju mobil, sedangkan mobil yang terlalu kencang berpotensi memicu kecelakaan jika gagal dikendalikan. Berkendaralah sesuai aturan dan kebutuhan, termasuk dalam memilih jalur yang sesuai kecepatan mobil di jalan multi lajur seperti jalan tol.
3. Jaga Jarak Aman Antar Mobil
Cara termudah adalah dengan teknik berhitung minimal tiga detik atau lebih dari tiga detik lebih baik lagi. Caranya sederhana, detikers bisa menentukan patokan benda statis yang dilalui kendaraan di depan, seperti tiang lampu penerangan jalan, dan mulai berhitung tiga detik. Ketika melintasi benda itu tepat masuk pada detik ketiga, maka jarak Anda aman. Bila masih kurang dari tiga detik dan benda itu sudah dilewati, berarti kecepatan mobil terlalu tinggi dan segera kurangi.
Harapannya, waktu 3 detik atau lebih cukup untuk merespons situasi darurat seperti ketika lampu rem mobil di depan tiba-tiba menyala. Waktu 3 detik atau lebih sebagai perhitungan reaksi pengemudi mulai dari mata melihat, anggota tubuh seperti kaki merespons, dengan menginjak pedal rem, dan mobil bereaksi dengan mengurangi kecepatannya.
4. Perawatan Kendaraan
Seperti diutarakan sebelumnya, butuh reaksi dari mobil agar dapat menghindari tabrakan beruntun, bisa dengan melakukan pengereman atau manuver menghindar. Untuk memastikan mobil sanggup bereaksi sesuai keinginan pengemudi, servis berkala secara rutin memegang peran penting untuk memastikan seluruh bagian mobil selalu dalam kondisi prima.
"Di musim hujan ini Tabrakan mobil secara beruntun masih kerap terjadi namun bisa dihindarkan jika Anda mematuhi aturan lalu lintas dan menerapkan prinsip safety driving. Dan yang tidak kalah penting, menjaga kondisi mobil supaya tetap prima dengan menjalankan servis berkala," jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar