Hujan yang mengguyur hingga pagi ini menimbulkan genangan air di beberapa titik. Bahkan, jalan raya pun tergenang air. Hal ini akan membuat was-was pengguna kendaraan bermotor.
Soalnya, menerobos banjir banyak risikonya. Selain risiko keselamatan, menerobos banjir juga bisa merusak kendaraan. Beberapa praktisi keselamatan berkendara maupun pakar otomotif sepakat untuk menyarankan pengendara tidak menerobos banjir. Alasannya tentunya karena keselamatan dan keamanan.
Direktur Senior Pengujian Mobil di Consumer Reports, Jake Fisher, mengatakan mengemudi di jalan yang banjir dapat menyebabkan masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa pengemudi dapat kehilangan kendali setelah masuk genangan air yang dalam dan mungkin menabrak pohon atau terjebak, beberapa mungkin mengalami mobil mereka terhanyut, dan beberapa terjebak saat mesin mobil menyedot air dan mogok," jelas Fisher. "Semua situasi ini dapat membuat pengemudi - dan mungkin keluarga mereka - berisiko tenggelam jika air terus naik."
Mengemudi melewati banjir juga membuat mobil Anda berisiko rusak total. Bahkan, jika air tersedot ke ruang bakar, siap-siap mobil akan turun mesin.
"Jika air tidak melewati bumper mobil, air mungkin saja tersedot ke dalam mesin, masuk dan mogok, atau bahkan menghancurkan mesin," kata Fisher dikutip dari Consumer Reports.
![]() |
Untuk itu, disarankan jika ada jalan yang tergenang air, pengendara sebaiknya mencari jalan alternatif lainnya. Tapi, kalau sangat terpaksa melewati banjir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Dikutip RAC Drive, mengemudi melalui genangan air secara tidak benar dapat menyebabkan kerusakan serius pada mobil dan biaya perbaikannya akan tinggi. Tipsnya, yang pertama ukur dulu ketinggian air.
Auto2000--dealer resmi Toyota-- menyarankan Anda sebaiknya mempelajari terlebih dahulu kondisi genangan air. Perhatikan patokan yang mudah terlihat seperti tinggi trotoar, atau tanggul jalan. Andai tidak terlihat lagi, bisa memperhatikan ban mobil lain yang masih berani melewati. Ketinggian sekitar setengah ban masih aman untuk dilalui.
Waspada adanya arus yang kencang atau jalan berlubang di jalan yang akan dilintasi. Jangan ragu untuk membatalkan ketika tinggi genangan air melampaui satu ban atau ada titik yang berbahaya. Kalau ada pilihan 2 atau 3 jalur jalan, pilih yang paling kanan karena biasanya genangan airnya paling rendah dan risiko terperosok ke bahu jalan jika terlalu ke kiri. Jalankan mobil secara perlahan dan tenang.
Jika nekat menerobos banjir dan sudah memastikan segala halnya aman, jalankan mobil jangan terlalu kencang. Sebab, jika kecepatan mobil terlalu tinggi saat melewati genangan, akan ada ombak yang bisa berisiko masuk ke ruang mesin dan mobil sulit dikendalikan.
Hindari mempercepat atau menghentikan laju mobil secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan air masuk ke dalam ruang mesin. Ada keuntungan mengikuti mobil di depan ketika melewati jalan dengan genangan air yang tinggi karena membantu membelah air yang dilalui. Namun jangan terlalu dekat dan tetap jaga jarak aman.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?