Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mewajibkan kendaraan yang melintas di Ibu Kota harus lulus uji emisi. Sebagai catatan uji emisi gas buang ini akan menggunakan alat yang mampu mengukur dan menganalisa kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon, CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen) dan NO (Nitrogen Oksida).
Nah penasaran soal uji emisi? Berikut seluk beluk yang mempengaruhi uji emisi kendaraan seperti dikutip Seva.id.
1. Kualitas sistem pembakaran
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu bagian yang berperan penting pada emisi gas buang sebuah kendaraan adalah sistem pembakaran.
Dikatakan busi mobil yang berperan mengalirkan pembakaran dan memberikan energi pada mobil perlu dirawat dan diperhatikan kualitasnya. Sebab, jika tidak terawat, berjamur atau berkarat, maka busi mobil yang rusak ini akan menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna.
2. Pemilihan Bahan Bakar Minyak
Pemilihan bahan bakar menjadi hal yang paling penting. Setiap produsen otomotif akan memberikan rekomendasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) kepada konsumen.
Langkah tersebut dilakukan, agar performa mesin dari mobil tetap maksimal, tak terkecuali pada proses pembakaran. Agar pembakaran dalam ruang mesin bisa berlangsung lebih sempurna, gunakanlah bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan.
Pembakaran yang sempurna dapat menekan angka CO karena minimnya endapan karbon pada ruang bakar dari sisa pembakaran bermasalah. Selain itu, sering mengganti bahan bakar kendaraan dengan tingkat oktan yang berbeda juga akan membuat pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan tangki menjadi kotor.
Jika hal tersebut terjadi, maka sebaiknya tangki bahan bakar kendaraan segera dikuras oleh mekanik profesional di bengkel resmi.
3. Oli mesin juga berpengaruh
Saat terjadi suatu proses pembakaran, karbon sisa-sisa hasil pembakaran bisa saja menempel di beberapa bagian mesin. Pada momen inilah fungsi oli sebagai pembersih akan bekerja. Oleh karena itu oli punya peran vital mendukung kinerja mesin agar selalu optimal. Jika selama ini oli mesin tidak dicek selama servis berkala, bisa-bisa mesin akan terganggu.
4. Kondisi knalpot juga penting
Tidak hanya komponen di dalam mesin yang perlu diberi perhatian lebih, knalpot juga juga harus dicek berkala. Sisa-sisa pembakaran mesin atau asap dari mesin akan dibuang melalui knalpot. Namun, perlu diketahui bahwa knalpot merupakan komponen yang rentan mengalami keropos dan bocor.
Jika hal tersebut terjadi, maka berisiko membuat tekanan pada sirkulasi gas buang berkurang dan mengganggu kinerja mesin, bahkan bisa membuat emisi gas buang menjadi meningkat.
Baca juga: Biaya dan Lokasi Uji Emisi Mobil Honda |
5. Perawatan kendaraan secara berkala
Emisi gas buang erat kaitannya dengan kualitas sistem pembakaran pada mobil. Jika kualitas sistem pembakaran tidak dalam kondisi yang prima, maka akan berpengaruh ke emisi gas buang yang dihasilkan mobil.
Maka dari itu, kesadaran pemilik mobil dalam melakukan perawatan secara berkala sangat diperlukan. Artinya, melakukan perawatan secara berkala tak hanya memberikan dampak yang baik pada mobil kesayanganmu saja, namun juga lingkungan.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah