Musim Hujan, Ini 3 Hal yang Harus Dihindari saat Berkendara di Cuaca Ekstrem

Musim Hujan, Ini 3 Hal yang Harus Dihindari saat Berkendara di Cuaca Ekstrem

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 24 Jan 2021 09:20 WIB
detikcom bersama Toyota Cross Hybrid sukses menjelajah beragam medan dalam Road Trip Jakarta-Bali. Salah satunya hujan deras yang mengguyur selama perjalanan.
Hindari 3 hal ini saat berkendara di kondisi hujan. Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Musim hujan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Apalagi menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bulan Januari merupakan puncak musim hujan di Indonesia.

Mengemudi di kala hujan dapat sangat berbahaya karena daya pandang berkurang, daya cengkeram ban kendaraan berkurang, dan beberapa hal lainnya. Bisa sangat sulit untuk tetap mengontrol kendaraan saat berkendara di kala hujan.

Seperti dijelaskan Innova Community dalam keterangan resminya, ada 3 hal yang harus dihindari saat berkendara di musim hujan. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mengabaikan Kondisi Ban

Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan, sayangnya masih banyak pengendara kurang memperhatikan dan tidak mengenali tipe ban yang digunakan.

ADVERTISEMENT

Deputy Head of OE PT Bridgestone Tire Indonesia, Fisa Rizqiano, mengatakan "Kondisi ban harus diperiksa secara rutin. Pastikan telapak ban cukup tebal dan terpompa dengan tekanan angin yang sesuai, agar ban bisa bekerja secara maksimal pada permukaan jalan yang basah, licin atau tergenang air".

Selain itu, kenali juga tipe ban yang digunakan, apakah ban AT, MT, HT atau ban semi slick, karena setiap ban punya kemampuan daya cengkeram berbeda di jalan yang berbeda. Selain itu ban juga punya batasan kecepatan maksimun, bisa dilihat dari kode ban yang tercetak di samping ban.

2. Menyetir dengan Agresif

Banyak kecelakaan disebabkan menyetir dengan agresif saat kecepatan tinggi. "Karena saat kecepatan tinggi traksi antara ban dengan jalan yang licin bisa
hilang/berkurang, sehingga menyebabkan efek aquaplanning dan mobil bisa oversteer atau understeer tidak terkendali," ujar Marcell kurniawan, konsultan
safety driving dari Real Driving Course (RDC).

3. Menyalakan Lampu Hazard

Masih banyak pengendara menyalakan lampu hazard saat berkendara dalam hujan. Padahal dengan menyalakan lampu hazard malah membahayakan
pengendara lain karena saat akan manuver ke kiri atau kanan, pengendara lain tidak akan bisa melihat lampu sein, sehingga bisa risiko menyebabkan tabrakan. Sebagai pengganti lampu hazard, cukup nyalakan foglamp (lampu kabut) dan lampu kecil saja.

Terakhir, apabila kondisi jalan tidak memungkinan, seperti hujan sangat lebat atau jalan banjir. Ada baiknya untuk tidak memaksakan berkendara dan disarankan berhenti sejenak di tempat yang aman menunggu kondisi lebih baik.




(lua/riar)

Hide Ads