Tips Nyetir Mobil Manual saat Macet di Tanjakan Puncak

Tips Nyetir Mobil Manual saat Macet di Tanjakan Puncak

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 30 Okt 2020 15:31 WIB
Sistem satu arah (one way) di kawasan Puncak selesai dilakukan. Lalu lintas kembali menjadi dua arah. Namun, kepadatan kendaraan terlihat mengular panjang.
Cara aman macet-macetan di tanjakan. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Libur panjang akhir pekan ini dimanfaatkan banyak orang untuk bepergian. Tak sedikit warga DKI Jakarta yang memilih liburan ke daerah Puncak, Bogor. Lokasinya yang dekat dengan Jakarta dan suasana yang sejuk membuat kawasan Puncak sering dipilih menjadi destinasi liburan.

Namun, liburan akhir pekan yang panjang saat ini membuat lalu lintas di Puncak, Bogor, Jawa Barat kerap macet. Kemacetan saat menanjak inilah yang membuat pengendara, khususnya pengemudi mobil bertransmisi manual harus ekstra hat-hati. Salah-salah, mobil bisa mundur saat berhenti di tanjakan hingga menabrak kendaraan di belakang .

Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan dalam hal cara aman berkendara di tanjakan, pengendara harus bisa menguasai dan mengoperasikan kendaraan dengan benar. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pengemudi saat macet-macetan di tanjakan Puncak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pastikan jaga jarak, terutama di tanjakan, hal ini untuk mengantisipasi kendaraan di depannya meluncur mundur," saran Sony.

Sony menyarankan, ketika macet total sebaiknya pengendara minggir terlebih dulu. Sebab, ketika memaksakan diri menyetir dalam keadaan macet, mood pengendara biasanya drop dan bahan bakar juga terbuang percuma.

ADVERTISEMENT
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan jalur Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  Kamis (29/10/2020). Pada cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW hari ke-dua jalur wisata Puncak Bogor semakin dipadati kendaraan wisatawan, Sat Lantas Polres Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem satu jalur atau one way dan sistem lawan arah atau contraflow untuk mengurai kepadatan kendaraan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nzSejumlah kendaraan memadati ruas jalan jalur Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). Pada cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW hari ke-dua jalur wisata Puncak Bogor semakin dipadati kendaraan wisatawan, Sat Lantas Polres Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem satu jalur atau one way dan sistem lawan arah atau contraflow untuk mengurai kepadatan kendaraan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nz Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

"Jangan agresif, yaitu mengemudi yang menjurus ke tidak sabar, ujungnya melanggar lalu lintas. Jauhi kendaraan besar, paling nggak, tidak di belakang kendaraan besar saat di tanjakan dan tidak di depannya ketika turunan. Cari jalan alternatif yang lancar dan aman sebelumnya," sebut Sony.

Untuk teknik mengendarai mobil manual saat macet di tanjakan, menurut Sony banyak pengendara yang menggunakan rem parkir/rem tangan. Perangkat rem parkir itu dianggap sebagai penolong pengemudi saat berhenti di tanjakan.

"Jadi ketika di tanjakan, parking brake on, mobilnya akan bergerak merayap, gas dan kopling diselip dulu tuh, setelah dirasa mobilnya agak maju, baru parking brakenya diturunkan," jelas Sony.

Cara itu memang banyak digunakan oleh pengendara. Namun, Sony menyarankan agar tidak terlalu sering menggunakan metode tersebut.

"Hasilnya, apabila terlalu sering, sepatu rem aus/panas atau slink kabel (rem) akan cepat molor, bisa juga kampas kopling akan slip. Jadi yang benar, seketika lepas kaki kanan dari pedal rem dan slip antara gas dan kopling. Ini yang namanya pengemudi dengan kategori trampil, ketika hal kecil bisa dilakukan maka kesulitan besar mampu diatasi," ucap Sony.




(rgr/lth)

Hide Ads