Cara Aman Bawa Hewan Kurban: Bukan Bonceng di Motor!

Cara Aman Bawa Hewan Kurban: Bukan Bonceng di Motor!

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 30 Jul 2020 11:53 WIB
Proses pengiriman hewan kurban menjuk ke Pulau Seribu mulai dilakukan jelang Idul Adha. Sebelum dikirim, hewan-hewan kurban itu telah diperiksa kesehatannya.
Ilustrasi sapi diturunkan menggunakan truk Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Alih-alih menggunakan pikap atau truk, warga Indonesia lebih sering mengangkut kambing untuk kurban dengan menggunakan sepeda motor. Praktis jadi alasan utama, meski sebenarnya tindakan itu sangat berbahaya.

Nah sebenarnya ada cara untuk membawa hewan kurban yang aman dan nyaman saat membawa hewan kurban. Seperti yang disampaikan Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu kepada detikOto.

"Disarankan jangan pakai motor lah, karena bisa berbahaya. Lebih baik menggunakan mobil bak atau bajay jangan sepeda motor karena itu berbahaya," ucap Jusri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jusri menggunakan kendaraan tertutup atau kendaraan yang memiliki kestabilan tinggi akan jauh lebih aman.

Tidak hanya dengan mobil, pengiriman kambing kurban juga dilakukan dengan motor dan bajaj. Yuk lihat.Tidak hanya dengan mobil, pengiriman kambing kurban juga dilakukan dengan motor dan bajaj. Yuk lihat. Foto: Ari Saputra

"Artinya pilihlah kendaraan yang memiliki kompartemen tertutup sehingga semakin sedikit pergerakan hewan kurban seperti kambing saat dibawa. Saat memilih mobil bak, pengemudi pastikan bak mobil memiliki kontener yang tinggi. Kontenernya ditinggikan agar hewan tidak melompat, karena jika sampai hewan itu lompat dari mobil itu bisa merugikan orang lain dan menjadi penyebab kecelakaan lain," kata Jusri.

ADVERTISEMENT

Jusri menyarankan untuk para pengusaha hewan kurban, lebih baik mengirimkan hewan kurban menggunakan truk.

"Lebih baik menggunakan truk bak, jangan mobil bak. Saya tidak merekomendasikan mobil bak biasa karena akan sangat mudah hewan kurban lompat. Selai itu pastikan kambing dan sapi terikat dengan benar. Karena hewan kurban bahkan sapi itu tidak hanya lompat karena dia bisa lompat, tetapi dia bisa juga saling menginjak lalu mereka keluar dari bak mobil, di situlah mengapa kontenernya harus lebih tinggi dari hewan kurban," Jusri menambahkan.




(lth/din)

Hide Ads