Bahaya Selundupkan Pemudik di Bagasi Bus

Bahaya Selundupkan Pemudik di Bagasi Bus

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 05 Mei 2020 07:35 WIB
Petugas gabungan mengarahkan bus yang membawa pemudik dari arah Bekasi menuju Karawang untuk berputar arah di Perbatasan Karawang - Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Penyekatan akses transportasi di perbatasan tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik yang berlaku bagi kendaraan pribadi, angkutan umum dan motor kecuali mobil pemadam kebakaran, angkutan logistik dan kebutuhan pokok serta ambulan. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/pras.
Demi bisa mudik, ada bus nekat menyembunyikan penumpang di bagasi. Padahal itu sangat berbahaya (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Jakarta -

Beragam cara dilakukan banyak orang untuk tetap bisa mudik. Padahal, pemerintah sudah mengumumkan larangan mudik di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).

Kepolisian telah mendirikan pos penyekatan untuk menghalau pemudik yang keluar dari zona merah penyebaran COVID-19. Tapi, untuk mengakali petugas, ada saja modus pemudik agar bisa lolos pos penyekatan hingga bisa tiba di kampung halamannya.

Beberapa modus yang terbongkar saat ini adalah dengan menumpang truk yang ditutupi muatan logistik sehingga pemudik bisa bersembunyi di dalamnya. Di media sosial beredar pula foto yang menunjukkan pemudik nekat duduk di dalam bagasi bus diduga demi bisa mudik ke kampung halaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, hal itu sangat berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa pemudik tersebut. Soalnya, kata Sony, bagasi bus itu didesain untuk barang, bukan untuk orang.

"Kita harus tahu dulu bahwa namanya bagasi itu didesain pengap, gelap, tidak ada udara, dan itu bukan tempatnya makhluk hidup, itu tempatnya barang," kata Sony kepada wartawan dalam video conference akhir pekan kemarin.

ADVERTISEMENT

Terlebih, di dalam bagasi yang pengap itu ada indikasi kebocoran knalpot sehingga gas buang dari mesin bisa masuk ke bagasi tersebut. Hal itu tentunya akan membahayakan kesehatan penumpangnya.

"Artinya kalau bicara safety ya kita bicara healthy. Dia (penumpang yang duduk di bagasi bus ataupun di muatan truk) juga tidak tahu kondisi lalu lintas. Paling tidak kapan si sopirnya itu ngerem, kapan menghindar, kapan ada benturan, kapan ada kebocoran knalpot dan sebagainya. Ya cari penyakit lah kalau di bagasi itu," sebut Sony.




(rgr/din)

Hide Ads