Praktisi Defensive Driving Andry Berlianto mengingatkan agar kejadian tersebut tak berulang usai perayaan tahun baru 2020.
"Setelah berpesta pastikan kesadaran tetap terjaga dan tidak mengambil risiko. Jika diserang kantuk bahkan mabuk serahkan kemudi kepada mereka yang mampu atau pilih transportasi umum," kata Andry, Selasa (31/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UGD cukup laris saat pergantian tahun meskipun tidak mengusung potongan harga alias diskon," jelasnya.
Tidak hanya itu, bila merayakan tahun baru sejatinya berkaitan dengan aspek biologis tubuh. Waktu malam hingga pagi adalah waktu beristirahat apalagi bukan untuk mengemudi, ditambah dengan pengaruh alkohol.
"Bahayanya sama saja (ngantuk dan mabuk), yaitu pengendara akan sulit fokus pada aktifitas mengemudinya. Respon akan jauh menurun. Refleks juga akan rusak. Mata terpejam -entah karena kantuk atau mabuk- maka kendaraan akan lepas kendali dan bisa berimbas pada kecelakaan berat," kata Andry.
Ketika mengemudi saat perayaan tahun baru, tidak jarang menemui situasi jalan yang begitu padat. Penting menjadi perhatian untuk menghormati antar pengguna jalan lain.
"Tidak saling memancing keriuhan dan tetap ber-etika saat berkendara. Beberapa kasus kecelakaan diawali dengan arogansi karena sifat tidak hormat pada pengguna jalan lain," kata Andry.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini