Kirim-kirim barang di Jepang memanfaatkan teknologi robotik. Suzuki bekerja sama dengan perusahaan start up Lomby dan perusahaan ritel Seven Eleven menyajikan solusi pengiriman barang tanpa manusia.
Penggunaan teknologi robotik ini membantu masalah sosial di Jepang. Seperti diketahui, di Jepang, jumlah orang tua lanjut usia cukup banyak. Di daerah Minami Osawa, Tokyo, Suzuki bersama Lomby dan Seven Eleven melakukan uji coba penggunaan kendaraan otonom. Daerah Minami Osawa merupakan wilayah perbukitan di pinggir Tokyo. Topografi ini menyulitkan lansia untuk memenuhi kebutuhan harian.
"Kurang lebih 60 tahun lalu di sini gunung-gunung, tidak ada kehidupan. Tapi di sini dikembangkan kota baru. Jadi dibangun perumahan-perumahan. Sekitar 60 tahun lalu, penduduk pindah ke sini. Mereka sekarang sudah jadi orang tua. Di sini penduduknya orang tua. Oleh karena itu orang-orang bawa barang-barang dari toko ke rumah susah, sedangkan ada banyak bukit. Jadi butuh kendaraan seperti ini," kata CEO of Lomby. Inc Tomoharu Uchimaya ditemui detikOto dalam rangkaian Suzuki Media Trip Japan 2025 di Minami Osawa, Tokyo, Jepang, Selasa (28/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kirim-kirim barang di Jepang memanfaatkan teknologi robotik. Suzuki bekerja sama dengan perusahaan start up Lomby dan perusahaan ritel Seven Eleven menyajikan solusi pengiriman barang tanpa manusia. Foto: Rangga Rahadiansyah |
Mizuki Okumara, Business Planning Dept. New Mobility Service Business Development Division, mengatakan pihaknya menyediakan basis kendaraan berupa Mitra Concept. Suzuki bertanggung jawab menyediakan basis kendaraannya seperti platform dan sumber tenaga. Sedangkan Lomby mengembangkan sistem otonomnya mulai dari kamera, sensor-sensor dan pemetaan.
"Yang ingin Suzuki lakukan adalah menggunakan teknologi yang sudah dikembangkan base unitnya. Kami kolaborasi dengan partner yang ingin cari solusi masalah-masalah sosial. Melalui kolaborasi dengan partner ini, teknologi Suzuki dibawa ke lebih banyak warga. Sehingga melalui kolaborasi ini Suzuki membantu solusi masalah sosial.
Suzuki mempersiapkan base unit dan meminjamkan ke perusahaan-perusahaan yang berminat. Salah satu perusahaannya adalah Lomby," ujar Mizuki.
Kirim-kirim barang di Jepang memanfaatkan teknologi robotik. Suzuki bekerja sama dengan perusahaan start up Lomby dan perusahaan ritel Seven Eleven menyajikan solusi pengiriman barang tanpa manusia. Foto: Rangga Rahadiansyah |
Menurut Uchiyama, kendaraan otonom ini memiliki sensor tiga dimensi. Robot ini dibekali 8 buah kamera. Kameranya bisa mengidentifikasi berbagai obstacle, termasuk lampu merah. Kendaraan ini akan melaju di trotoar. Ketika menyeberang jalan di zebra cross, kendaraan ini akan membaca lampu merah.
"Ada radar. Jadi bisa deteksi manusia, hewan. Kendaraan ini beroperasi di trotoar. Bisa menyeberang di zebra cross dengan lampu merah," kata Uchimaya.
Kendaraan otomom ini semacam kurir atau ojek online otomatis yang bergerak tanpa manusia. Ketika konsumen memesan barang dari Seven Eleven dari aplikasi, petugas toko akan memasukkan barang-barang yang dipesan ke dalam kotak di kendaraan. Kemudian kendaraan otonom bernama LM-A itu akan mengantarkan barang pesanan sampai depan rumah pemesan.
"Radius 2 km dari Seven Eleven bisa diantarkan menggunakan kendaraan otonom ini. Ongkos kirimnya 330 yen (Rp 32 ribuan)," ujar Uchimaya.
(rgr/riar)














































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa