"Seandainya kita terpaksa berhenti/macet di jalan tol, hindari posisi di belakang kendaraan besar, karena dgn kecepatan 43 km/jam saja kendaraan kita bisa hancur tidak berbentuk," tulis laman instagram ntmc_polri seperti dilihat detikcom, Senin (9/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sering terjadi adalah kita berada di belakang mobil besar. Nah ini paling tidak disarankan karena dia kan remnya lebih besar sehingga itu kondisi paling tidak aman khususnya di jalan tol," kata Sony.
"Jadi kira-kira kalau di belakang kita ada mobil besar dan di depannya juga ada mobil (bukan truk) maka usahakan lebih rada dekat dengan mobil depan karena dia (truk) remnya rada telat," sambung Sony.
Baca juga: Brakk! Tabrakan Karambol Terjadi di Bintaro |
Bicara keamanan, Instruktur RDL Andry Berlianto juga mengatakan untuk menyikapinya dengan menjauhi bahaya.
Antisipasi yang pertama setiap pengemudi dengan pandangan luas dan meningkatkan kepekaan terhadap bahaya serta risiko yang tertangkap oleh mata. Gunakan kaca spion sebagai alat bantu melihat ke belakang.
"Jaga jarak atau buat jarak aman dengan kendaraan berat dan perhatikan potensi bahaya dan risikonya," katanya.
Disarankan untuk menjauh dari truk, jika perlu dengan mundur perlahan atau langsung bergerak cepat mendahului (truk) sebagai bagian dari penanganan bahaya.
"Praktik antisipatif kiranya dapat mereduksi bahaya menjadi minim dan tetap siaga saat mengemudi adalah hal wajib bagi setiap pengemudi," kata Andry.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis