SUV dan MPV Tidak Untuk Drifting!

SUV dan MPV Tidak Untuk Drifting!

Rizki Pratama - detikOto
Minggu, 03 Mar 2019 21:43 WIB
Foto: Rizki Pratama
Jakarta - Keterampilan khusus dalam mengemudi sangat diperlukan dalam melakukan drifting. Selain itu jenis kendaraan yang digunakan juga tidak boleh sembarangan.

Untuk melakukan drifting secara teori memang bisa digunakan oleh mobil jenis apapun selama memiliki rem tangan untuk melakukan manuver dalam kecepatan tinggi. Namun Pereli Indonesia, Rifat Sungkar tidak menganjurkan drifting menggunakan mobil jenis lain selain mobil sport atau sedan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil seperti SUV itu tidak direkomendasikan. Harusnya memang mobil sedan karena low centre gravity lebih baik," ujar Rifat saat ditemui dalam acara drifting practice di Millennial Road Safety Festival bersama Korps Lalu Lintas Polri, Minggu (3/3/2019).

Saat turun dalam aksi drifting tersebut sebenarnya Rifat menggunakan kendaraan jenis SUV yaitu Mitsubishi Pajero Sport namun ia mengingatkan ini hanya dilakukan untuk hiburan saja. Selain tidak maksimalnya drifting, menggunakan mobil jenis tersebut juga berpotensi membuat mobil limbung dan terbalik, ditambah lagi mobil tersebut tidak diseting untuk drift.

SUV dan MPV Tidak Untuk Drifting!Foto: Rizki Pratama






"Kalau yang saya pakai sekarang ini sekedar untuk show aja, itu pun udah diseting khusus tidak seperti mobil biasa. Tapi tetap untuk drifting apalagi pemula pakai jenis sedan," tukas Rifat.

Selain jenis kendaraannya mobil berpenggerak roda belakang juga disarankan karena akan lebih mudah mendapatkan momentum untuk drifting. Hal ini dikarenakan ketika rem tangan ditarik mobil berpenggerak roda belakang akan menghasilkan oversteer untuk kemudian bisa dikendalikan dengan cara drift.

"Mengenai jenis penggeraknya sebenarnya banyak yang prefer mobil berpenggerak roda belakang. Tapi sebenarnya kembali lagi pada pilihan masing-masing tergantung enaknya dimana. Alasan memilih roda penggerak belakang adalah penggerak roda belakang punya gejala yang namanya oversteer dan hal tersebut bisa dikontrol dengan set up geometri suspensi yang benar pada mobil berpenggerak roda belakang" tutup Rifat. (rip/ddn)

Hide Ads