Melansir Drivespark, Minggu (29/7/2018), memarkir mobil di dalam garasi atau di gedung tidak di alam bebas membuat temperatur udara di balik kap mobil tetap stabil.
Sehingga jika suhu udara luar tiba-tiba rendah atau tinggi, temperatur di balik kap mobil tidak ikutan berubah. Selain itu, memarkir mobil di bawah lindungan atap bisa mejaga viskositas oli bekerja optimal saat mesin dinyalakan. Dengan begitu mesin bisa berputar secara halus seklaigus juga memperpanjang umur mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cat mobil sama halnya dengan kulit tubuh kita. Kalau terus-terusan terkena sinar UV matahari membuat cat mobil rusak dan besi-besi teroksidasi.
Bukan hanya komponen dari besi saja yang terkena dampak langsung kalau mobil sering diparkir di tempat tak beratap. Komponen dari karet pun juga bisa terkena imbasnya. Misalnya saja seperti karet wiper, pipa, selang bisa cepat aus kalau langsung terkena cahaya matahari, hujan, angin terus-menerus.
Bagian interior mobil juga tidak bisa disepelekan. Interior mobil seperti dasbor atau jok juga bisa memudar. Bahkan paling parah bisa membuat membran di dalam sistem hiburan mobil retak.
AC juga tidak bisa berfungsi secara maksimal kalau mobil sering diparkir di luar rumah. Memarkir mobil di luar bisa membuat mobil mengikuti suhu udara di luar. Saat mesin mobil dinyalakan, AC mobil harus bekerja lebih menyesuaikan dengan temperatur udara di dalam kabin.
Alasan terakhir mengapa jangan terlalu sering memarkir mobil di luar rumah adalah keamanan, Memang tidak menjamin keamanan, namun memarkir mobil di dalam rumah setidaknya bisa mengurangi risiko kehilangan mobil atau menghindari mobil terkena dampak dari kejadian tidak terduga. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?