Seharusnya menggunakan BBM dengan oktan tinggi tapi pengguna mobil tersebut malah menggunakan BBM dengan oktan berkadar rendah.
Penyebab ngelitik lainnya juga bisa terjadi karena ruang bakar yang sudah terlalu banyak kerak karbon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling mendasar yakni menggunakan carbon clean yang sesuai dengan rekomendasi. Carbon clean cukup aman untuk mengatasi mesin ngelitik.
"Karena banyak tipe carbon clean yang tidak bagus maka dalam proses cleaning harus pintar-pintar memilih carbon clean. Carbon clean yang aman yakni menggunakan alat sejenis vacum," kata Bagus mekanik bengkel Jaya Abadi di kawasan Grogol, Jakarta Barat kepada detikOto beberapa waktu lalu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gatot Hira Wilasa, Technical Head Bengkel Beauty Power di Jalan Hang Jebat IX No 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurutnya, jika tidak ingin mesin ngelitik yakni dengan cara carbon clean yang dilakukan berkala setiap 10.000 km dengan alat sejenis vacum.
"Buat kuras cairan carbon dan kotoran yang ada di dalam mesin mobil kalau saya boleh menyebutkan merek ya Otoguard. Itu sangat recomended dan banyak juga dipakai mobil-mobil premium," tegas pria yang akrab disapa GT.
Langkah terakhir selain carbon clean bisa juga dilakukan dengan cara Top Overhaul OH yang mengharuskan mesin turun setengah. Tapi cara ini memerlukan biaya yang besar karena banyak bagian yangh harus diganti dan yang sudah pasti harus diganti yakni, packing cylinder head, seal klep, dan packing tutup klep.
"Tapi nantinya jika kondisi mesin sudah bagus maka komponen itu bisa digunakan lagi. Tapi kalau tetap dengan carbon clean yang paling bagus yakni Otoguard, karena cairan itu benar-benar soft juga mudah terbakar saat mesin bekerja dan dapat menjadi clean itu sendiri," sarannya.
Pemilik bengkel Twin Garage Ajat Sudrajat menuturkan proses dari carbon clean itu sendiri dilakukan dengan cara memasukkan cairan atau obat carbon clean khusus ke dalam ruang bakar (langsung ke permukaan piston) lewat lubang busi menggunakan suatu alat khusus.
"Kemudian setelah didiamkan kurang lebih 15 menit cairan/obat tersebut disedot kembali. Nah dari hasil sedotan itu sudah bisa terlihat berapa banyak kerak karbon yang sudah berhasil diangkat dari ruang bakar, bahkan dengan menggunakan lampu senter kita bisa melihat lewat lubang busi kalau permukaan piston sudah bersih kembali seperti baru," jelasnya.
Proses carbon clean ini dilakukan saat mesin sudah berada dalam keadaan panas, karena kalau mesin masih dingin, cairan carbon clean tidak akan bereaksi.
Nah, kalau ruang bakar sudah bersih dari karbon deposit maka performa mobil akan kembali seperti baru, tarikan enteng dan irit bahan bakar.
Berapa harganya? Biayanya tergantung merek mobil, bisa sekitar Rp 250-350 ribu saja dengan proses pengerjaan sekitar 1 jam.
Kalau ini dilakukan maka usia mesin akan lebih panjang dan juga performa mobil akan senantiasa terjaga.
(ady/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?