Benang Layang-layang Mengancam, Pemotor Harus Apa?

Benang Layang-layang Mengancam, Pemotor Harus Apa?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 15 Jun 2020 11:29 WIB
Sejumlah anak bermain layang-layang di Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Mereka bermain layang-layang setiap sore hari.
Benang layang-layang sering kali mengancam pemotor. Foto: Rico Bagus
Jakarta -

Menjelang musim kemarau seperti saat ini, banyak anak-anak yang memanfaatkan waktu luang sore harinya dengan bermain layang-layang. Namun, benang layang-layang yang tajam sering kali mencederai pengendara sepeda motor. Bahkan ada pemotor yang sampai tewas terjerat benang layangan.

Seperti kejadian di Solo, seorang pria pengendara sepeda motor tewas setelah lehernya terjerat benang layang-layang di jalan. Saat itu korban yang merupakan pekerja bengkel tengah menjajal sepeda motor.

Menurut Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kasus serupa sudah sangat sering terjadi. Banyaknya aktivitas orang yang bermain layang-layang di sekitar perumahan bahkan juga membahayakan pemotor. Untuk itu, Sony memberikan beberapa tips untuk mengantisipasi pemotor terjerat benang layangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, selalu waspada, jangan merasa aman dalam berkendara. Mata terus fokus dan memantau potensi-potensi bahaya yang ada di sekitarnya. Tidak hanya obyek besar tapi ternyata benang (obyek yang kecil dan nyaris tidak terlihat) dapat membunuh," kata Sony kepada detikcom, Senin (15/6/2020).

Sony melanjutkan, ketika melewati jalan yang banyak anak-anak bermain layang-layang, sebaiknya pemotor menjaga kecepatan agar dampak yang terjadi tidak fatal. Dan jangan lupa, selalu gunakan perangkat keselamatan berkendara yang dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

ADVERTISEMENT

"Misalnya helm full face, yang tidak hanya menutupi muka tapi sebagian leher. Kemudian, jaket riding (tebal) yang berpenutup sampai ke leher, sehingga tidak ada ruang di antara jaket dengan helm," sebut Sony.

"Selama peralatan digunakan dengan benar, risiko bahaya bisa dihindari," sambungnya.




(rgr/din)

Hide Ads