Saat PSBB, Pemotor Pakai Masker tapi Kok Nggak Pakai Helm?

Saat PSBB, Pemotor Pakai Masker tapi Kok Nggak Pakai Helm?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 04 Mei 2020 15:35 WIB
Pemerintah menyetujui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banten. Jelang penerapan PSBB, aktivitas di Pasar Cipadu masih normal.
Pemotor pakai masker, tapi tidak pakai helm. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Beberapa daerah di Indonesia sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemberlakuan PSBB untuk menekan penyebaran virus Corona (COVID-19) ini mewajibkan beberapa hal, salah satunya pemotor harus pakai masker dan sarung tangan.

Namun, ada fenomena unik ketika pengendara sepeda motor lebih mementingkan menggunakan masker ketimbang pakai helm. Pemotor itu hanya menggunakan masker, tapi helm tidak dipakai. Padahal, keduanya wajib dipakai di tengah pandemi virus Corona.

Dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemotor diwajibkan menggunakan helm SNI selama berkendara di jalan raya. Artinya, helm tak kalah pentingnya dengan masker. Helm berfungsi untuk mencegah cedera fatal pada kepala yang berisi otak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana Kota Tegal yang telah sepekan ini menerapkan PSBB, Kamis (30/4/2020).Pemotor pakai masker tapi tidak menggunakan helm. Foto: Imam Suripto/detikcom

"Kalau ngomongin pengendara atau pengemudi di Indonesia ini unik. Concern-nya dia momennya ini wabah Corona, yang dipakai masker, helm dia nggak pakai. Itu agak-agak susah tuh, kita harus tanya mereka kenapa. Harusnya sih nggak begitu," kata Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kepada wartawan dalam video conference akhir pekan kemarin.

Sony menegaskan, setiap pemotor harus menggunakan perlengkapan berkendara full. Mulai dari helm, sarung tangan, jaket, celana panjang, goggles (kacamata helm), dan sekarang ditambah masker harus dipakai.

ADVERTISEMENT

Terlebih, faktanya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas cukup tinggi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan setiap tahun sekitar 1,35 juta orang tewas karena kecelakaan lalu lintas. Antara 20-50 juta orang lainnya menderita cedera non-fatal dan banyak orang menderita cacat akibat kecelakaan lalu lintas. Angka itu lebih tinggi dari angka kematian akibat virus Corona yang sampai saat ini mencapai 200 ribuan nyawa.

Artinya, helm pemotor tak kalah penting daripada masker. Jadi, pemotor sebaiknya tidak hanya mementingkan pakai masker, tapi juga harus pakai helm yang melindungi kepala beserta isinya.




(rgr/din)

Hide Ads