Naik Ojol Bawa Helm Sendiri, Please Deh Jangan Beli yang Rp 60 Ribuan

Naik Ojol Bawa Helm Sendiri, Please Deh Jangan Beli yang Rp 60 Ribuan

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 11 Jun 2020 13:57 WIB
Driver ojol kembali diizinkan angkut penumpang. Meski begitu, protokol kesehatan tetap wajib dilaksanakan salah satunya dengan memasang separator atau sekat.
Pakai helm bukan karena supaya tidak ditilang, tapi demi keselamatan sendiri (Antara Foto)
Jakarta -

Pengemudi ojek online (ojol) diperbolehkan kembali membawa penumpang di masa new normal. Bagi pengemudi, wajib menggunakan penyekat (partisi), sementara untuk penumpang dianjurkan bawa helm sendiri. Tapi jangan sampai memakai helm yang murahan dengan kualitas yang tidak bagus ya.

Bagi Anda yang mulai rutin naik ojol lagi, wajib memperhatikan spesifikasi helm yang dibawa. Seperti disampaikan praktisi Safety dan Defensive Driving, Andry Berlianto, helm yang baik minimal harus sudah menyandang SNI (Standar Nasional Indonesia).

"Jadi kita harus tahu dulu fungsi utama helm. Kalau sekarang orang kebanyakan pakai helm, alasannya biar enggak ditilang polisi. Itu sebuah pemahaman keliru. Helm itu berfungsi melindungi kita dari bahaya risiko benturan," kata Andry, dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Andry, sebuah helm entry level berstandar SNI sudah bisa ditebus dengan harga minimal Rp 100 ribuan hingga Rp 150 ribuan ke atas. Jika Anda menemukan pedagang helm menjual helm SNI dengan harga di bawah Rp 100 ribu, Anda patut curiga.

"Kalau kita menemukan harga helm cuma Rp 60 ribu itu patut dipertanyakan (kualitasnya). Meski ada (logo) SNI-nya, tapi pasti helm SNI abal-abal," lanjut Andry.

ADVERTISEMENT

Andry menambahkan, sebuah helm yang bagus mempunyai struktur yang bagus pula. "Misal untuk batok luarnya harus benar-benar berbentuk bulat, tidak ada modifikasi di bagian batoknya, misalnya seperti dimodifikasi jadi kayak bentuk kompor gas gitu," jelasnya lagi.

"Lalu di bagian dalam harus ada padding, ada busa yang cukup baik. Jadi memang kita harus survey dulu, apa sih merek-merek helm yang banyak dikenal di pasar. Kalau kita lihat helm itu promonya cukup baik, iklannya cukup baik, itu bisa jadi opsi," ujar Andry.

Untuk penumpang ojek online, Andry menyarankan cukup menggunakan helm open face yang tidak terlalu berat, tidak terlalu mahal, dan nyaman untuk penggunaan sehari-hari.

"Karena kalau pakai helm full face buat boncengan di aktivitas sehari-hari pasti akan ribet banget," tukasnya.




(lua/din)

Hide Ads