Curhat Sekolah Mengemudi di PSBB Transisi: Diskon Dikasih, Pemasukan Tak Juga Pulih

Jakarta -

Masa transisi jadi sinyal bagus dan menjadi tanda kebangkitan bagi bisnis sekolah mengemudi. Jurus menjaring konsumen dikeluarkan, sayangnya tawaran diskon tak membuahkan hasil yang diinginkan.

Seperti yang disampaikan Direktur Operasional Sekolah mengemudi Ar-rahman, Rizki Hardiansyah kepada detikOto. Rizki mengatakan pada masa transisi saat ini sekolah mengemudi langsung tancap gas, meski belum sepenuhnya beroperasi.

"Kita sih saat ada penerapan protokol New Normal pada Juni 2020 kemarin, sebagian cabang kita sudah kita buka kembali. Tapi kita baru buka cabang-cabang yang strategis saja yang kira-kira bisa mendapatkan penghasilan untuk bisa menutup operasional," kata Rizki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bisa menarik warga yang ingin belajar mengemudi, Rizki memberikan berbagai promo menarik.

Fokus Sekolah Mengemudi Foto: Luthfy Syahban

"Saat ini kami baru membuka 20 outlet dari 28 outlet kami. Selain itu kamu juga sudah melakukan promo, bahkan promo sudah kami lakukan untuk antisipasi saat PSBB. Dengan menjemput-antar pelajar ke rumah, agar tidak mengunjungi cabang-cabang kami. Selain itu kami juga memberikan diskon penawaran spesial untuk menarik belajar kembali mengendarai mobil," ucap Rizki.

Namun sejauh ini promosi yang diberikan belum membuahkan hasil yang diinginkan. Jumlah siswa belajar mengemudi masih sangat rendah.

"Tapi saat ini orang masih menunggu dan masih mengutamakan kebutuhan pokok daripada sekolah mengemudi. Mungkin karena mereka baru mulai kerja, masih mencari pemasukan dan sekarang kan belum gajian. Sedangkan orang-orang yang benar2 belajar itu orang yang memiliki simpanan lebih atau memiliki kebutuhan untuk mengemudi," tutup Rizki.