Layu Sebelum Berkembang, Mengenal 2 Motor Bebek Matik yang Gagal di RI

Layu Sebelum Berkembang, Mengenal 2 Motor Bebek Matik yang Gagal di RI

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 04 Mei 2020 16:21 WIB
Honda Revo Techno AT
Honda Revo Techno AT. (Honda)
Jakarta -

Sepuluh tahun lalu dunia otomotif Indonesia sempat kehadiran motor bebek berkonsep matik. Model tersebut adalah Honda Revo Techno AT, yang meluncur pada tahun 2010 dan Yamaha Lexam yang dirilis setahun kemudian.

Kemunculan dua motor bebek matik tersebut awalnya bertujuan untuk menarik lagi minat konsumen mengendarai motor bebek. Tapi tak kenyataannya dua model itu gagal mendapat tempat di hati pecinta otomotif Tanah Air.

Astra Honda Motor (AHM) sempat percaya diri ketika mengenalkan Revo Techno AT pertama kalinya di Indonesia, dengan harga Rp 15,8 juta. Alasannya, motor ini menjadi pelopor yang membuka segmen bebek matik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara tampilan, Revo Techno AT memiliki desain layaknya motor bebek biasa. Namun coba tengok sistem penggerak dibalik mesin 110 cc-nya, motor ini sudah mengusung teknologi Continous Variable Automatic alias CV-matic.

Yamaha LexamYamaha Lexam Foto: Yamaha

Dengan teknologi itu, Honda menyebut bebek matik menjadi motor potensial karena menggabungkan kelincahan sebuah motor bebek dan kenyamanan ala motor bertransmisi otomatis.

ADVERTISEMENT

Pada awal 2011, giliran PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) yang mencoba peruntungan dengan memperkenalkan Lexam. Dijual dengan harga Rp 16,4 juta, Yamaha Lexam dibekali mesin 113,7 cc yang sudah dilengkapi teknologi YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission).

Hanya berusia kurang lebih dua sampai tiga tahun, Honda Revo Techno AT dan Yamaha Lexam akhirnya menyerah. Sejak 2013, kedua model tersebut tidak lagi dibuat oleh Honda dan Yamaha. Keduanya lahir dan kemudan menghilang dalam durasi yang sangay singkat.

Motor dengan konsep bebek matik kesulitan mendapat konsumen karena masyarakat Indonesia hanya kenal dengan motor bebek dan motor matik. Mereka tidak akrab dengan motor yang menggabungkan performa bebek dan matik. Di sisi lain, saat pertama kali diperkenalkan motor ini tergolong punya harga tinggi. Seluruh kombinasi tersebut membuat dua motor ini gagal di Indonesia.




(lua/din)

Hide Ads