Jakarta -
Mobil-mobil buatan Jepang kini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Tapi tahukah Anda, saat pertama kali masuk ke Tanah Air sekitar tahun 1965, merek-merek kendaraan asal negara matahari terbit tersebut sempat mendapatkan cibiran. Kok bisa?
James Luhulima dalam buku Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini, mengatakan hal itu terjadi karena konsumen Indonesia terbiasa menggunakan mobil-mobil buatan AS dan Eropa dengan kualitas bodi yang kokoh. Sementara mobil Jepang dianggap terlihat lebih ringkih.
"Tidak heran jika pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an banyak orang Indonesia yang mencibir ketika melihat mobil-mobil buatan Jepang lalu lalang di jalan," tulis James.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan nada mengejek, mereka menyebut bodi mobil Jepang yang tipis itu terbuat dari blek (kaleng) krupuk yang menggunakan seng sebagai bahan dasar. Mengingat jika mobil Jepang itu diketuk, maka bunyinya nyaring, mirip suara blek yang diketuk," sambung James.
Kendati sempat diremehkan, lambat laun konsumen Indonesia mulai menerima produk-produk mobil buatan Jepang. Mereka mulai sadar bahwa merek-merek seperti Toyota, Datsun/Nissan, Mazda, Suzuki, Mitsubishi, Subaru, dan Honda, kualitasnya tidak seburuk yang mereka duga.
(Lanjut ke halaman berikutnya: Mobil Jepang yang Mulai Disukai Konsumen Indonesia)
Selain itu, mobil-mobil buatan Jepang memiliki harga yang lebih murah dibanding mobil buatan AS dan Eropa. Di samping itu, mobil Jepang juga dianggap andal, tahan lama, dan mudah dalam perawatan. Beberapa model mobil Jepang yang kemudian mendapat hati di konsumen Indonesia adalah Mitsubishi Colt T100/T120 dan Suzuki ST10/ST20.
Mitsubishi Colt T100 dan T120 masuk secara berurutan pada 1971 dan 1972, sebagai kendaraan umum mendampingi opelet dan Bemo. Dan perlahan namun pasti, T120 mampu menggeser dominasi opelet yang berbasis pada mobil Opel, Austin, dan Morris Minor.
"Bukan itu saja, minibus Mitsubishi Colt juga menyingkirkan opelet bertenaga besar yang berbasis mobil-mobil Amerika yang memiliki kapasitas mesin besar seperti Chevrolet, Ford, Dodge, De Soto, dan Fargo yang antara lain beroperasi di wilayah Puncak, Jawa Barat. Tak heran jika Mitsubishi Colt T120 kemudian dijuluki Raja Angkutan Umum," terang James.
Mengacu dari data distribusi wholesales milik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dominasi mobil-mobil merek Jepang dimulai sejak 1991. Kala itu dari 10 merek mobil yang menjual produknya di Indonesia, sembilan diantaranya berasal dari Jepang.
Merek-merek tersebut adalah Toyota, Suzuki, Honda, Mitsubishi, Nissan, Hino, Isuzu, Daihatsu, dan Mazda. Sementara satu merek tersisa berasal dari Eropa yaitu Mercedes-Benz.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah