Serangan virus Corona di Indonesia mulai ke semua sektor sejak Maret 2020. Terlebih dua pekan terakhir Maret 2020, efek domino dari COVID-19 menyasar ke segala lini. Penjualan mobil pun disebut anjlok.
Toyota-Astra Motor (TAM) melaporkan penurunan penjualan pada Maret 2020, terutama penjualan secara retail sales (penjualan langsung dari dealer ke konsumen). Meski penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) tak berbeda jauh dari pencapaian Februari, retail sales Toyota bulan Maret disebut anjlok.
"Secara supply (penjualan secara wholesales) masih angka yang sama dengan Februari, 25.000-an. Retail salesnya turun lumayan jauh jadi 17.000-an. Kenanya di 1-2 minggu terakhir, semenjak mulai work from home, social distancing dan lain-lain," ujar Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor, Dimas Aska, dalam kesempatan bincang santai dengan wartawan melalui video conference, Senin (7/4/2020) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail Toyota pada Februari tercatat sebanyak 23.884 unit. Kalau retail sales Toyota pada Maret hanya 17.000-an unit, artinya penjualan mobil merek Jepang itu anjlok hingga 28 persen.
"Dengan jumlah hari (pada bulan Maret) yang lebih banyak (dibanding Februari), nggak (terlalu bagus pencapaian penjualannya). Tapi dilihat dua minggu terakhir kan keadaannya memang hampir semua orang work from home dan lain-lain, jadi masih bisa dibilang lumayan bagus," ujar Dimas.
Bahkan, pemesanan Toyota Agya yang baru diluncurkan, menurut Dimas, mengalami kenaikan. Meski, permintaan mobil Toyota lainnya secara keseluruhan turun.
"Memang karena baru, permintaannya tetap ada yang naik. Cuma memang secara total model semua pasti kena (turun). SPK Agya Februari itu 1.814 unit, di Maret naik menjadi 1.901. Tapi ya itu gara-gara baru launching, jadi masih bisa dibilang cukup baguslah walaupun di tengah COVID," sebut Dimas.
Di tengah pandemi virus Corona, Dimas menyebut suplai mobil ke dealer-dealer sampai Maret masih normal. Pihaknya akan melihat kondisi di awal April ini apakah distribusi akan mandek karena COVID-19.
"Karena Toyota kan terpengaruh permintaan dari dealer," ujarnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah