Dihantam Corona, Penjualan Mobil Diprediksi Cuma 600 Ribu Unit Tahun Ini

Dihantam Corona, Penjualan Mobil Diprediksi Cuma 600 Ribu Unit Tahun Ini

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 06 Apr 2020 19:12 WIB
Pabrik Mobil Daihatsu
Penjualan mobil di 2020 diprediksi cuma 600 ribu unit (Astra Daihatsu Motor)
Jakarta -

Pandemi virus corona (COVID-19) sangat memukul industri otomotif. Pabrik mobil maupun motor di Indonesia sampai ada yang tutup sementara. Penjualan kendaraan pun anjlok.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sekarang menerapkan pembatasan produksi mobil. Kini, pabrik Daihatsu hanya berjalan selama satu shift. Aktivitas produksinya pun tak sampai 8 jam.

"Produksi sekarang hanya 1 shift selesainya jam 3 (sore) masuknya setengah 8 (pagi) jadi 1,5 jam lebih cepat, 1 shift kurang dari 8 jam. Produksi kita dropnya luar biasa banyak, biasanya sebulan 40.000-50.000-an, sekarang bisa bayangkan pasarnya Daihatsu turun 20 persen," kata Direktur Pemasaran PT ADM, Amelia Tjandra, dalam kesempatan tanya-jawab dengan wartawan otomotif melalui video conference, Senin (6/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Amel, pasar otomotif secara total di Indonesia pada Maret 2020 turun 22 persen. Sedangkan merek Daihatsu turun 20%.

"Kondisi ini masih bagus. Kalau saya liat di bulan Maret negara lain lebih parah, bisa turun 80 persen seperti di Eropa. Nah kita masih baru turun 20%," ujar Amel.

ADVERTISEMENT

Namun di bulan April, penjualan mobil di Indonesia diprediksi turun drastis. Amel menyebut penjualan mobil pada April bisa lebih buruk.

"Karena banyak sekali kan Samsat turun, nggak bisa registrasi untuk mendapatkan STNK, di april kita perkirakan lebih buruk dari Maret," ucapnya.

Sementara menurut Amel, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah mengoreksi target penjualan mobil pada 2020 ini. Akibat virus corona, penjualan mobil di Indonesia bisa anjlok 40% dari angka penjualan tahun sebelumnya yang tercatat lebih dari 1 juta unit.

"Gaikindo sudah keluarkan data, pasar tahun ini jadi 600 ribu, pasar Januari-Desember turun lebih dari 40 persen," ujarnya.

"Kami dapat studi McKenzie sedang kita lihat juga dengan studi dari Mckenzie kita lihat dengan kondisi Indonesia ini dibuat berdasarkan kondisi di China. Kami melihat kondisi China sangat luar biasa karena dalam dua bulan bisa men-downtrend penderita COVID, di Eropa ini bulan ketiga bukannya turun malah naik. Sedangkan Indonesia baru pertama kan Maret, kalau lihat di Eropa atau Amerika kemungkinan Indonesia tidak bisa secepat China, BIN bilang masa peak (virus corona di Indonesia) Juni-Juli, kalau itu asumsinya itu akan menjadi tahun yang akan berat. Prediksi (penjualan mobil tahun ini) 600 ribu dari Gaikindo udah sangat bagus," jelasnya.




(rgr/din)

Hide Ads