Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) memprediksi akan terjadi penurunan besar-besaran penjualan motor di Indonesia dalam waktu tiga bulan ke depan.
"Di bulan April, Mei, Juni itu perkiraannya terjadi impact paling besar. Prediksi turunnya, kemungkinan 40 sampai 60 persen," kata Sekretaris Jenderal AISI, Hari Budianto, dihubungi detikOto, Selasa (7/4/2020).
Penurunan penjualan motor ini terjadi lantaran menurunnya daya jual beli masyarakat akibat pandemi virus corona. Calon konsumen motor yang sedianya menyiapkan anggaran untuk beli kendaraan baru, banyak yang mengalihkan uangnya untuk membeli kebutuhan barang pokok dalam jumlah besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, kapasitas produksi motor di Indonesia pun berkurang drastis karena sejumlah pabrik telah memutuskan menyetop sementara aktivitas produksi. Masih ada beberapa pabrik motor yang beroperasi, namun kapasitas produksinya sudah disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Hari juga menjelaskan, penjualan motor di Indonesia sebenarnya sudah turun sejak dua bulan pertama 2020. Pada Januari dan Februari 2020, angka wholesales penjualan motor di Indonesia turun hingga 8 persen.
"Di bulan Maret kemarin juga terasa sangat signifikan pengurangannya. Terutama setelah mulai diumumkannya Indonesia terkena Covid-19," terang Hari.
Secara umum hingga akhir 2020, AISI memprediksi akan ada penurunan angka penjualan hingga 30 persen jika dibandingkan dengan performa penjualan tahun lalu.
"Impact dari Covid-19, sampai akhir tahun 2020 itu (penjualan-Red) kita terkoreksi 25-30 persen," lanjut Hari.
Sebagai informasi, penjualan motor di Indonesia pada tahun 2019 lalu mencapai angka 6.487.460 unit. Jika tahun ini prediksinya turun antara 25 sampai 30 persen, artinya industri sepeda motor di Indonesia hanya mampu menjual sekitar 4.541.222 unit kendaraan.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah