Perjuangan Tim Medis Corona, Tidur di Mobil karena Takut Tulari Keluarga di Rumah

Perjuangan Tim Medis Corona, Tidur di Mobil karena Takut Tulari Keluarga di Rumah

Doni Wahyudi - detikOto
Rabu, 01 Apr 2020 12:11 WIB
Italia jadi salah satu negara dengan jumlah kasus COVID-19 yang cukup tinggi di luar China. Petugas medis di negara itu bahu membahu rawat pasien virus corona.
Tim medis di seluruh dunia bekerja keras merawat pasien corona (AP Photo)
Jakarta - Petugas medis yang berhadapan langsung dengan pasien corona menghadapi situasi sulit di seluruh dunia. Mempertaruhkan nyaris segalanya, mereka rela tidur dalam mobil demi keluarga.

Beban kerja dokter dan perawat di seluruh dunia naik berkali lipat seiring meluasnya pandemi corona di seluruh dunia. Penyebaran COVID-19 yang begitu cepat membuat rumah sakit bisa menampung ribuan pasien sekaligus.

Banyak tim medis yang bekerja belasan sampai puluhan jam untuk membantu pasien corona. Itu harus mereka jalani di tengah keterbatasan alat kerja, seperti masker dan pakaian Alat Pelindung Diri.



Masalahnya tak berhenti sampai di situ. Para petugas medis itu adalah orang yang paling rawan tertular. Padahal mereka punya keluarga yang berpotensi terpapar kalau virus menempel saat pulang ke rumah.

Ini membuat banyak petugas medis di New York memilih tidak pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka memutuskan tidur di dalam mobil setelah selesai bekerja. Lalu di pagi hari langsung kembali berangkat kerja.

"Mereka tidur di dalam mobilnya masing-masing. Kami punya lusinan anggota yang tidur di dalam mobil...Mereka memilih tidur di sini, di dalam mobilnya, mandi, dan kemudian kerja lagi," ucap Oren Barzilay, Presiden EMS (Emergency Medical Services) di pemadam kebakaran New York.

Untuk mengobati rindu dengan anak serta suami dan istri, petugas medis di garis terdepan itu hanya bisa melakukan video call. Tapi itu tentu saja tidak cukup.



"Kondisi ini sulit, sangat sulit," timpal John Rugen, petugas pemadam kebakaran yang juga jadi gugus depan penanganan corona di New York.

Rugen, seperti banyak petugas pemadam kebakaran lain di New York kerap mendatangi rumah-rumah warga yang meminta pertolongan pada 911 atas kasus corona. Dia sudah beberapa waktu memutuskan tidak bertemu anaknya karena khawatir membawa virus corona.


(din/rgr)

Hide Ads