Beban kerja dokter dan perawat di seluruh dunia naik berkali lipat seiring meluasnya pandemi corona di seluruh dunia. Penyebaran COVID-19 yang begitu cepat membuat rumah sakit bisa menampung ribuan pasien sekaligus.
Banyak tim medis yang bekerja belasan sampai puluhan jam untuk membantu pasien corona. Itu harus mereka jalani di tengah keterbatasan alat kerja, seperti masker dan pakaian Alat Pelindung Diri.
Masalahnya tak berhenti sampai di situ. Para petugas medis itu adalah orang yang paling rawan tertular. Padahal mereka punya keluarga yang berpotensi terpapar kalau virus menempel saat pulang ke rumah.
Ini membuat banyak petugas medis di New York memilih tidak pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka memutuskan tidur di dalam mobil setelah selesai bekerja. Lalu di pagi hari langsung kembali berangkat kerja.
"Mereka tidur di dalam mobilnya masing-masing. Kami punya lusinan anggota yang tidur di dalam mobil...Mereka memilih tidur di sini, di dalam mobilnya, mandi, dan kemudian kerja lagi," ucap Oren Barzilay, Presiden EMS (Emergency Medical Services) di pemadam kebakaran New York.
Untuk mengobati rindu dengan anak serta suami dan istri, petugas medis di garis terdepan itu hanya bisa melakukan video call. Tapi itu tentu saja tidak cukup.
"Kondisi ini sulit, sangat sulit," timpal John Rugen, petugas pemadam kebakaran yang juga jadi gugus depan penanganan corona di New York.
Rugen, seperti banyak petugas pemadam kebakaran lain di New York kerap mendatangi rumah-rumah warga yang meminta pertolongan pada 911 atas kasus corona. Dia sudah beberapa waktu memutuskan tidak bertemu anaknya karena khawatir membawa virus corona.
(din/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?