Jakarta -
Pandemi virus corona jadi ancaman bagi industri otomotif, termasuk roda dua. Apapun stratetgi pemerintah untuk bisa meredam penularan, dunia otomotif pasti terdampak.
Demikian diungkapkan Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro dalam perbincangan dengan detik.com. Dengan pandemi corona yang menghantam berbagai sektor kehidupan kini, kerugian disebutnya tak terelakkan lagi.
"Dampak terhadap bisnis pasti ada. Tapi saat ini belum dapat diukur. Karena saat ini banyak orang yang stay di rumah dan mengurangi aktifitas di luar, sehingga tingkat walk in ke dealer juga berkurang," ucap Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro kepada detik.com.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga soal distribusi kendaraan ke daerah-daerah di Indonesia.
"Secara distribusi, saat ini juga pasti kena dampak. Terutama di daerah-daerah yang episentrum. Kalau datanya, itu masih dievaluasi di internal," ujar Anton.
Penerapan karantina wilayah sudah diterapkan di beberapa daerah, sebut saja Bekasi dan Tegal.
Pemerintah Kota Bekasi menerapkan aturan pengecekan suhu tubuh di wilayah perbatasan. Kebijakan ini ditempuh untuk mencegah penebaran virus corona atau Covid-19.
"Di perbatasan itu kita minta penumpang yang mau ke Kota Bekasi, di situ pakai thermo gun dikontrol suhunya apabila suhunya lebih dari ambang batas (38 derajat Celcius), maka bagi orang luar Bekasi yang mau masuk Kota Bekasi dimohon untuk kembali lagi," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Enung Nurholis ketika dihubungi, Selasa (31/3/2020).
Namun jika KTP Bekasi dan memiliki suhu tubuh di atas ambang batas, petugas akan mendokumentasi KTP dan data-data pribadi diserahkan ke puskesmas terdekat. Enung mengatakan pengecekan suhu tubuh dilakukan di 10 titik di perbatasan Bekasi.
"Ada 10 (titik). Semuanya (perbatasan dijaga) Jakarta-Bekasi, Depok-Bekasi, Bogor-Bekasi, Setu Kabupaten Bekasi Sumur Batu," ujar Enung.
Lain lagi untuk wilayah Tegal, isolasi wilayah ini dilakukan untuk pencegahan Virus Corona atau COVID-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah, dan mulai dilaksanakan hari ini. Pendatang dari luar harus menjalani pemeriksaan ketat di posko gugus tugas COVID-19.
Setelah sempat tertunda sehari, isolasi wilayah di Kota Tegal kini mulai dilaksanakan. Gugus Tugas Covid-19 hanya membuka satu pintu untuk akses keluar masuk wilayah Kota Tegal yakni di depan kantor Dinas Kesehatan jalan Proklamasi, Kota Tegal.
Ada puluhan petugas disiagakan di posko ini. Selain memeriksa suhu badan, petugas yang mengenakan baju astronot atau APD itu juga menanyai keperluan para pendatang masuk ke Kota Tegal. Tak hanya itu, petugas juga mencatat identitas para pendatang tersebut.
Sejak diberlakukan isolasi wilayah, posko ini langsung melayani ratusan pengendara baik motor maupun mobil. Semua satu per satu dicek untuk memastikan kondisi kesehatan para pendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari menerangkan, jika ditemukan ada yang mencurigakan seperti suhu badan panas maka akan diperiksa lebih lanjut. Pendatang akan ditanya riwayat perjalanannya sebelum masuk Kota Tegal.
"Pengendara yang alami demam dengan suhu di atas normal akan diperiksa di dalam. Termasuk ditanya gejalanya apa saja, apakah pernah singgah di daerah yang terjangkit COVID-19 apa tidak. Setelah itu kita tentukan ODP apa PDP," jelas Sri.
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP