Pandemi Corona, Beli Helm Dilarang Jajal

Pandemi Corona, Beli Helm Dilarang Jajal

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 24 Mar 2020 14:00 WIB
Helm Trail RSV
Konsumen tidak bisa lagi jajal helm di tengah wabah virus corona Foto: Luthfi Anshori
Jakarta -

Helm disebut bisa berpotensi sebagai medium virus corona atau COVID-19. Penjual helm juga telah melakukan langkah preventif untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.

Salah satunya melarang konsumen untuk menjajal helm untuk menyesuaikan ukuran kepala. Seperti yang diungkapkan salah satu brand helm lokal asal Bandung, RSV.

"Semenjak minggu kemarin kita tidak memperbolehkan fitting helm," tutur Excecutive Director RSV Helmet Indonesia Richard Ryan, saat dihubungi detikoto, Selasa (24/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Richard mengatakan kendati konsumen tidak bisa menjajal helm, pihaknya akan memberikan alat ukur sebagai alternatif.

"Memang tidak sama dengan fitting, tetapi itu solusi paling memungkinkan untuk sekarang," kata Richard.

ADVERTISEMENT

Pencegahan yang sama juga dituturkan brand helm asal luar negeri. Technical Support DeRide Store, Irwansyah menyatakan sebagai langkah pencegahan tertularnya virus corona konsumen tidak lagi bisa menjajal helm saat pembelian, bahkan untuk saat ini tidak melayani pembelian secara langsung ke toko.

"Saat ini kami hanya melayani transaksi via online, untuk sementara waktu penjualan offline ditiadakan, dan pelayanan treatment dan service juga sementara ditiadakan," tutur Irwan.

Sebelumnya, informasi helm bisa medium penularan virus corona juga diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog Omni Hospitals Pulomas, dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD.

Ia menjelaskan penyebaran melalui helm bisa terjadi saat orang sakit batuk atau bersin akan mengeluarkan droplet. Droplet dapat menempel di bagian dalam helm dan bisa menulari orang lain yang menggunakan tersebut.

"Misalnya ada orang sakit tapi tidak sadar ia sakit, lalu batuk atau bersin atau bicara mengeluarkan droplet. Droplet ini menempel di bagian dalam helm sehingga bisa menulari orang sehat yang pakai helm itu," paparnya.




(riar/din)

Hide Ads