Mudik Terancam Batal gegara Corona? Social Distancing Bisa Diterapkan dalam Bus

Mudik Terancam Batal gegara Corona? Social Distancing Bisa Diterapkan dalam Bus

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 20 Mar 2020 08:50 WIB
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan terminal Pulogebang sebagai pusat pemberangkatan pemudik. Begini suasana terminal jelang arus mudik.
Terminal bus Pulogebang.Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Imbauan Wakil Presiden Ma'ruf Amin agar masyarakat menahan diri untuk mudik tahun ini diyakini bakal menimbulkan kerugian di berbagai sektor. Pemerintah diharapkan bisa menimbang dan menghitung dampak ekonomi yang ditimbulkan dari imbauan ini.

Dijelaskan Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, imbauan untuk tidak mudik lebaran tahun ini, jangan sampai mengorbankan transportasi umum, seperti bus AKAP. Pemerintah bisa mengambil kebijakan lain untuk mencegah penularan virus corona tanpa mengorbankan transportasi umum.

"Caranya mudik dengan penumpang terbatas dan juga memastikan transportasi aman, nyaman, selamat, dan higienis," kata Djoko, kepada detikOto, Kamis (19/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djoko juga menyarankan supaya pengguna transportasi bus menerapkan apa yang disebut sebagai social distancing, atau jarak sosial untuk menghindari penularan virus corona dari jarak dekat. Artinya, kapasitas bus tidak boleh penuh. Harus dikurangi sebesar 50 % dari kapasitas penumpang maksimal.

"(Supaya perusahaan tidak rugi-Red) bangku bus yang kosong disubsidi pemerintah," lanjut Djoko.

ADVERTISEMENT

Namun sejalan dengan niatan pemerintah yang ingin mencegah penyebaran virus corona, calon pemudik juga seharusnya sadar diri dengan kondisi tubuhnya. Artinya harus memastikan dirinya sehat dan terbebas dari virus corona sebelum memutuskan pulang ke kampung halaman.

"Pemudik harus sehat dan kita harus menerapkan 4S5D, sehat kendaraan, sehat prasarana, sehat lingkungan, sehat orangnya, dan kelima doa," tukas Djoko.




(lua/din)

Hide Ads