Saat banjir melanda Jakarta dan sekitarnya banyak pengguna mobil diesel seperti Isuzu Panther berani mengarungi genangan air yang cukup tinggi. Hebatnya mobil-mobil diesel itu sanggup melewati 'siksaan' tanpa mati di tengah jalan.
Apakah sebenarnya hal tersebut memang menjadi keunggulan mesin diesel? Menurut Department Head Prototype dan Test Department, Harmoko Setiawan apapun jenis mesinnya tetap tidak ada anjuran menerabas banjir. Akan ada risiko kerusakan akibat air yang masuk ke mesin.
"Sebenarnya kalau ditanya kami rekomendasikan untuk terobos banjir atau enggak? Tentu jawabannya enggak. Bahaya kalau air masuk ke air intake, terus sampai mesin, bisa waterhammer," jelas Harmoko di GIICOMVEC 2020, Jakarta Convention Centre, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bahkan mesin diesel memiliki kemungkinan rusak lebih besar daripada mesin bensin. "Kondisinya sama dengan mesin bensin. Ditambah dengan common rail mungkin elektrikalnya lebih complicated, peluang rusaknya lebih besar," tambahnya.
"Walaupun memang katanya Panther kuat untuk menerobos banjir, karena kepepet, kalau enggak kepepet juga enggak bakal dipakai menerobos banjir. Jadi untuk menerobos banjir sebisa mungkin tidak dilakukan, ingat ini mobil bukan perahu," tambahnya.
Harmoko juga menjelaskan mengapa Panther tidak mati meski mengarungi banjir cukup dalam. Hal ini disebabkan proses pengapian pada mesin menggunakan compression ignition.
"Mesinnya memang tidak mati kalau hanya dipakai menerobos banjir, karena compression ignition. Prinsipnya tidak memakai pemantik pengapian, hanya mengandalkan kompresi mesin yang tinggi, tapi yang dikhawatirkan air masuk air intake tadi," pungkasnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!