Isuzu telah menampik kabar akan berhentinya produksi Isuzu Panther, bahkan Isuzu mengatakan masih terus memproduksi Isuzu Panther. Terlepas dari itu secara regulasi, Isuzu sadar model legendaris Panther saat ini masih memiliki standar emisi Euro2. Artinya Isuzu akan terbentur oleh standar Euro4 yang akan dianut Indonesia tahun depan.
Jika ingin tetap bertahan, tentu Panther perlu melakukan pengembangan mesin dieselnya. Solusi itu dapat dilakukan, namun akan menelan biaya yang sangat besar.
"Secara teknis perlu perubahan dan penambahan dari mechanical pump menjadi common rail, major change masuknya. Dari ECR harus ditambah dengan ECR Cooler, terus tambah oksidasi katalis," ungkap Department Head Prototype dan Test Department, Harmoko Setiawan di GIICOMVEC 2020, Jakarta Convention Centre Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Belum nanti ada penambahan after treatment-nya seperti apa. Secara umum perubahan banyak di luar engine, tapi kalau common rail-nya itu ada di dalam engine," imbuhnya.
Mau tidak mau perubahan itu tentu akan mempengaruhi harga jual. Terkait harga, Harmoko tak dapat berkomentar lebih rinci lagi.
"Tim marketing yang bisa jawab," katanya singkat.
Lalu bagaimana dengan cara menggunakan mesin Traga? Seperti diketahui, Traga saat ini menggunakan mesin Isuzu Panther namun telah dikembangkan sesuai standar Euro 4 dan layak untuk berada di jalanan Indonesia.
"Layout-nya agak beda, memang tidak banyak, tapi layout puli-puli, besi alternator, karena ketersediaan ruang yang beda jadi enggak 100 persen sama persis. Isuzu Panther secara ruang mesin agak longgar, kalau Traga kan engine ada di kolong, tapi otomatis secara konstruksi berbeda," tukas Harmoko.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah