Polusi udara masih menjadi ancaman bagi masyarakat dunia. Data terbaru menyebutkan, 90% populasi global menghirup udara yang tidak aman. Termasuk warga kota besar seperti Jakarta.
IQAir, perusahaan spesialis solusi teknologi yang membantu melindungi masyarakat dari polusi udara, merilis daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia selama tahun 2019. Jakarta memang tidak menempati posisi teratas dalam daftar itu. Namun, rata-rata kualitas udara Jakarta pada 2019 masuk dalam kategori 'Unhealthy for Sensitive Groups' atau tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Jakarta menempati urutan ke-126 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dari 4.000 lebih kota yang disurvei. Tahun 2019, udara Jakarta dikotori PM2.5 rata-rata sebesar 49,4 µg/m³. Udara paling buruk di Jakarta terjadi pada bulan Juni dengan PM2.5 sebesar 67,2 µg/m³ yang saat itu masuk dalam kategori tidak sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polusi udara di Jakarta kebanyakan disumbang oleh kendaraan bermotor. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, Ahmad Safrudin, mengatakan biang utama penyebab polusi udara di Jakarta adalah akibat asap kendaraan bermotor. Sekitar 47% partikel debu 10 mikron disumbang oleh mobil maupun motor.
"Kalau parameternya hidrokarbon itu 90 persen dari kendaraan bermotor, sulfur dioksida 72 persen, juga nitrogen dioksida sekitar 83 persen dari kendaraan bermotor. Jadi hampir semua bahan pencemaran datang dari kendaraan bermotor," kata Safrudin beberapa waktu lalu.
Baca juga: Larangan Mobil Tua demi Bersihnya Udara |
Jakarta memang bukan menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Menurut daftar kota paling berpolusi di dunia versi IQAir tersebut, Jakarta menempati posisi 5 kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Di atasnya ada Tangerang, Bekasi, Pekanbaru, dan Pontianak.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?