Meski penjualan domestik otomotif pada 2019 bisa dikatakan stagnan alias jalan di tempat, rupanya tidak untuk pasar ekspor bagi Honda Prospect Motor (HPM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Honda mobil di Indonesia.
Bahkan Honda mobil mencatat, nilai transaksi ekspor mereka mencapai Rp 3,4 triliun. Seperti yang disampaikan Bussines Innovation & Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, pada event CR-V 20 Years of Great Adventure, di Bandung, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Langkah Honda BR-V Hadapi Xpander Cross Cs |
"Perekonomian melemah, 2019 memang iya karena memang banyak faktor yang menentukan. Mulai dari situasi politik Indonesia, dan lain-lainnya. Pada 2020 saya harapkan tidak seperti itu. Rupiah menaik (meninggi dibandingkan Dolar-Red) ikut mempengaruhi eksport tapi lebih kompetitif," ujar Billy.
![]() |
"Nilai ekspor 2019 secara fiskal year meningkat mencapai Rp 3,4 Trliun, meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai Rp 2,8 triliun. Tapi ini ekspor part," kata Billy.
Tidak hanya ekspor spare part, ekspor secara Complettely Built Up (CBU) Honda juga meningkat di 2019.
"Untuk ekspor secara CBU, itu masih dua negara Philipina dan Vietnam. Ekspor CBU kita mencapai 7.000 unit setahun. ke depannya kita lihat pasar mereka dan ekspor CBU ini juga berdasarkan permintaan mereka," kata Billy.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah