Penjualan Motor di RI 6 Juta Unit, di Jepang Cuma 300 Ribu Unit

Penjualan Motor di RI 6 Juta Unit, di Jepang Cuma 300 Ribu Unit

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 22 Jan 2020 16:51 WIB
Anak Motor Jepang Rayakan Halloween. Foto: Rangga Rahadiansyah
Jakarta -

Di Indonesia, penjualan motor pada tahun lalu mencapai 6.487.460 unit. Angka itu jauh lebih besar ketimbang penjualan sepeda motor di negara prinsipal mayoritas merek sepeda motor di Indonesia, yaitu Jepang.

Di Jepang, penjualan motor jauh dari angka jutaan unit. Berdasarkan data yang dilansir Motorcycles Data, penjualan sepeda motor di Jepang pada 2019 lalu menyentuh titik terendahnya dalam 50 tahun terakhir. Pada 2019, Jepang hanya bisa melego 382.913 unit sepeda motor. Angka itu turun 1,7% dari pencapaian tahun sebelumnya.

Angka 382.913 unit setahun tentu sangat jauh dibandingkan Indonesia yang sudah lebih dari 6 juta unit setahun. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di dalam negeri sebulan bisa mencapai 500 ribuan unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang Jepang memang tidak terlalu menyukai sepeda motor. Beberapa kali detikcom berkunjung ke Jepang sangat jarang warganya yang menunggangi sepeda motor. Kalau ada paling cuma di akhir pekan saat konvoi bareng komunitas. Atau, hanya pengguna skuter kecil untuk mengantar barang dan sebagainya.

Ping Tjuan, salah seorang pemandu wisata yang puluhan tahun tinggal di Jepang beberapa waktu lalu bilang bahwa orang Jepang lebih memilih mengayuh sepeda ketimbang membetot gas sepeda motor. Setidaknya sepeda itu digunakan untuk menuju stasiun terdekat, baru disambung naik kereta atau transportasi umum lainnya.

ADVERTISEMENT

Alasannya, pertama motor tidak sepraktis sepeda. Parkir motor juga tak bisa sembarangan, sementara sepeda lebih praktis. Selanjutnya, Jepang punya empat musim sehingga saat musim dingin sepeda motor tidak cocok digunakan.

Di Jepang, jika warganya memiliki SIM mobil, mereka berhak mengendarai motor bermesin 50 cc. Di atas kapasitas itu, kata Ping, mereka perlu SIM motor lagi.

"Tapi, dari 100 rumah yang punya SIM mobil, belum tentu punya motor 50 cc. Nggak ada keperluannya, buat apa beli motor," ujar Ping.

Sementara itu, kembali ke penjualan motor di Jepang, pada tahun lalu Honda mendominasi di negara itu. Pabrikan berlogo sayap mengepak itu menjual 174.679 unit, dengan pangsa pasar 45,6%.

Di bawah Honda ada Yamaha dengan penjualan sebanyak 79.920 unit, Suzuki dengan 61.592 unit dan Kawasaki dengan 21.035 unit. Keempat pabrikan Jepang itu menggenggam 88% pangsa pasar, sementara merek motor dari luar Jepang cuma 12%.

Namun jika soal mobil, penjualan mobil di Jepang angkanya mencapai 5 kali lipat dibanding Indonesia. Per tahunnya ada sekitar 5 juta mobil yang terjual di Jepang. Selain pendapatan yang tinggi, di Jepang juga berlaku aturan mobil lama yang harus 'dibuang' oleh pemiliknya, jadi kebutuhan untuk mobil baru pasti terus ada.


Hide Ads