"Kita harapkan di tahun 2020, ekspornya 350 ribu unit," kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Kukuh mengatakan bahwa capaian tersebut belum signifikan. Apalagi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, seperti Thailand.
"Jadi Thailand itu penduduknya 70 juta. Produksi mobilnya total di atas 2 juta (per tahun). Di mana 900 ribu untuk pasar domestik dan di atas 1 juta untuk ekspor. Ini menjadi tantangan bagi Indonesia," ujar Kukuh.
Kukuh pun makin optimistis Indonesia bisa mengekspor lebih banyak kendaraan ke depannya. Sebab pemerintah sudah memberlakukan kebijakan harmonisasi pajak, yang bisa membuat produksi mobil di Indonesia makin beragam jenisnya untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
"Karena kebutuhan mobil di luar negeri kebanyakan sedan dan SUV. Dengan adanya harmonisasi tarif, pasar varian lain juga akan tumbuh dan bisa diekspor. Indonesia juga akan mendekati prinsipal untuk menambah negara tujuan ekspor. Misal sekarang 80 negara, bisa nggak ditingkatkan menjadi 100 negara? Kalau sekarang kita ekspor 18 tipe, bisa nggak ditingkatkan lagi misal jadi 25 tipe? Dan seterusnya," ujar Kukuh.
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim
Polantas Kedapatan Pungli, Dicopot Hari Itu Juga