Jadi Pemasok Suku Cadang Global, RI Bisa Gandeng Taiwan

Jadi Pemasok Suku Cadang Global, RI Bisa Gandeng Taiwan

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 15 Jan 2020 07:12 WIB
Ilustrasi pabrik mobil.
Jakarta - Industri otomotif di Indonesia bisa dikatakan mandiri, bahkan bisa memenuhi kebutuhan pasar luar negeri. Namun hal itu belum membuat Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) puas.

Terutama dari sisi produksi komponen, menurut Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, kemampuan Indonesia baru sebatas menyuplai komponen untuk industri otomotif lokal.

"Perusahaan komponen di Indonesia itu mempunyai kendala, hanya bisa suplai ke domestik saja. Padahal sekarang zaman sudah berubah. Bukan lagi bicara produksi part untuk pasar lokal, tapi harus berpikir bagaimana jadi bagian dari global supply game," kata Kukuh di sela-sela press conference Taipei AMPA 2020, di Jakarta, Selasa (14/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Kukuh, dengan potensi kapasitas produksi mobil sebesar 2,3 juta unit per tahun, Indonesia harusnya bisa menjadi pemasok suku cadang tingkat global. Untuk mencapai hal itu, maka diperlukan kerja sama dengan negara yang memiliki industri komponen mapan seperti Taiwan.

"Taiwan tidak memiliki pabrik otomotif yang ekspor ke luar. Tapi komponennya ke mana-mana, bahkan hingga ke Eropa dan AS," terang Kukuh.



"(Maka itu) Taiwan bisa melakukan investasi di sini. Supaya bisa suplai ke pasar domestik dan suplai ke global. Ini kolaborasi yang diharapkan," ujarnya lagi.

Sejalan dengan itu, Director of Taiwan Trade Center (Taitra) Tony Lin, juga memandang Indonesia sebagai mitra yang cocok untuk melakukan kerja sama ini. Sebab bisa menguntungkan kedua belah pihak.



"Kita melihatnya Indonesia memproduksi mobil. Sementara Taiwan produksinya komponen dan aksesori. Dari segi kualitas, Taiwan sudah bisa menghasilkan komponen kualitas tinggi dan bisa diekspor ke negara-negara maju. Bahkan brand seperti BMW, ada komponen yang buatan Taiwan," ujar Tony.

Menurut Tony, saat ini sudah ada beberapa merek komponen asal Taiwan yang eksis di Indonesia.



"Kalau yang sudah investasi di Indonesia sudah ada seperti Makkies, Kenda Rubber, Kingdom, dan GSK. Ada juga part bearing. Ini ada kerja sama dengan Jepang. Dan akan masuk ke Indonesia. Jadi diharapkan bisa menyuplai untuk kendaraan bermotor seperti Honda dan Nissan, di Indonesia. Dan kita akan mendatangkan lagi banyak investasi (produk komponen-Red) ke Indonesia," terang Tony.

Dengan adanya kolaborasi dari Taiwan, Kukuh mengatakan akan menguntungkan bagi Indonesia.

"Karena begitu masuk ke sana (pemasok global-Red), menjadi tidak terbatas. Volumenya menjadi lebih besar. Ini tantangan bagi industri komponen. Di sini Taiwan bisa masuk melakukan kolaborasi dengan mitra di Indonesia," kata Kukuh.


Simak Video "Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads