Kabur dari Jepang, Ghosn Turut Merasakan Krisis Lebanon

Kabur dari Jepang, Ghosn Turut Merasakan Krisis Lebanon

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 10 Jan 2020 20:53 WIB
Foto: REUTERS / Issei Kato
Jakarta - Kaburnya mantan bos Nissan-Renault-Mitsubishi Carlos Ghosn dari Jepang ke Lebanon menyimpan cerita lain. Negara Lebanon yang tengah mengalami krisis politik turut memicu krisis keuangan di negara yang berjuluk "Paris di Dunia Timur" ini.

Mengutip dari Reuters, Jumat (10/1/2020) kondisi tersebut juga dialami Carlos Ghosn. Dirinya mengatakan hanya bisa memperoleh beberapa dollar saja saat menarik deposit di rekening miliknya.

Lebanon, merupakan rumah masa kecil Ghosn, negara ini tengah mengalami pergolakan dan ekonomi yang merosot. Situasi ini membuat bank membatasi jumlah uang yang bisa ditarik atau dikirim ke luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dalam sebuah wawancara dengan penyiar TV al-Jadeed, Ghosn diberi pertanyaan apakah ia bersedia untuk mentransfer uangnya ke bank-bank Lebanon dalam kondisi krisis saat ini?

"Apa pertanyaan ini," kata Ghosn.

"Anda tahu jika kita memindahkan uang di Lebanon, kita tidak dapat lagi menggunakannya (semua). Saya punya investasi di Lebanon dan saya punya uang di bank-bank Lebanon. Seperti warga Lebanon lainnya, saya hanya bisa menarik $250 atau $300 seminggu," katanya kepada TV al-Jadeed.



Seperti yang diketahui, pria berusia 65 tahun ini pergi ke Lebanon, melarikan diri dari Jepang bulan lalu. Saat dirinya tersandung atas tuduhan pendapatan yang tidak dilaporkan, termasuk penyalahgunaan dana perusahaan, yang semuanya ia bantah.

Kondisi yang terjadi di Lebanon, membuat Perdana Menteri Lebanon, Saad Al-Hariri, mengundurkan diri dari jabatannya. Dia merasa gagal dalam menyelesaikan krisis ekonomi yang disuarakan oleh para pengunjuk rasa di negaranya.


Salah satu akar penyebab krisis tersebut adalah korupsi dan pemborosan anggaran negara. Ghosn mengatakan ia akan bersedia menggunakan keahliannya untuk membantu Lebanon jika diminta, tetapi ia tidak ingin masuk ke ranah politik.

Bahkan politisi terkemuka Lebanon, Walid Jumblatt dalam sebuah posting jejaring sosial Twitter pribadinya mengusulkan agar Ghosn ditunjuk sebagai Menteri di sekter Energi.

"Aku berterima kasih padanya, tapi kupikir itu tidak ada di meja (tidak benar-benar terjadi-Red)," kata Ghosn.


(riar/lth)

Hide Ads