Setelah Terjebak Banjir, Perlukah Mobil Turun Mesin?

Setelah Terjebak Banjir, Perlukah Mobil Turun Mesin?

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 02 Jan 2020 10:43 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek membuat sejumlah mobil terjebak genangan air. Jika sudah begitu, pilihan satu-satunya adalah membiarkan air surut lebih dulu, sebelum kemudian pemilik mobil melakukan evakuasi dan pemeriksaan terhadap kendaraannya.

Dijelaskan Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi, setelah mobil terjebak banjir langkah pertama yang perlu dilakukan adalah jangan menstarter atau menghidupkan mesin mobil sama sekali.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebaiknya mobil didorong saja ke bengkel terdekat atau tempat yang kering," kata Anjar, kepada detikcom, Kamis (2/1/2020).

Setelah mobil dibawa ke bengkel terdekat, segera lakukan pemeriksaan bagian kelistrikan, sistem intake udara, dan sistem ruang bakar. "Pastikan dibersihkan dulu mobilnya, dipastikan dulu kelistrikannya, busi, intake udara, dan kabel-kabel harus dikeringkan juga. Kalau sudah yakin, mobil baru boleh di-starter," lanjut Anjar.




Lantas apakah mobil perlu melakukan proses turun mesin?

"Kalau setelah terendam banjir mobil tidak langsung di-start pada prinsipnya nggak perlu turun mesin. Paling nanti dicek saja kondisi tangkinya dan dikuras, supaya tidak ada air bercampur dengan bensin. Ini dengan catatan kalau terendamnya full ya. Kemudian oli mesin juga perlu diganti," terang Anjar.



"Beda lagi kalau mobil itu langsung di-start setelah kena banjir, itu sudah pasti mesin jebol dan harus turun mesin," pungkas Anjar.


Simak Video "Video: 49 Orang Tewas Akibat Banjir di Afrika Selatan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads