Bekasi - Seperti yang banyak terlihat di beberapa hasil foto, tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) memiliki struktur naik-turun.
Pada saat dilewati, meski elevasi cukup landai tetap saja pada titik tertentu menyebabkan kendaraan di depan dan belakang hilang dari pandangan karena terhalang jalan yang naik-turun. Kondisi seperti ini tentu berpotensi kecelakaan jika kendaraan dari belakang tak menyadari ada kendaraan yang terpaksa berhenti karena keadaan darurat.
Foto: Agung Pambudhy |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang ingin berhenti sebenarnya sudah ada bahu jalan di paling kiri jika keadaan darurat. Namun, sebagai saran sebaiknya berhenti di permukaan jalan yang rata.
Selain mengurangi risiko mobil bergerak sendiri akibat lupa rem tangan, hal ini juga mengantisipasi kendaraan dari belakang menabrak akibat menggunakan bahu jalan.
Tentu saja jika harus berhenti darurat, pengendara harus mempersiapkan segitiga pengaman dan menyalakan lampu hazard. Tempatkan segitiga pengaman tersebut di jarak yang cukup agar pengendara lain bisa mengantisipasinya.
Foto: Agung Pambudhy |
Terakhir segeralah meminta bantuan darurat kepada layanan yang tersedia sesuai dengan kendala yang dialami.
Apabila tidak ingin terjebak di atas tol layang ini sebaiknya melakukan perencanaan perjalanan yang baik. Sudah pasti bahan bakar terisi cukup untuk melewati jalur sepanjang 38km ini. Tempat peristirahatan pun hanya ada di KM 50 untuk arah Jakarta-Karawang dan di arah sebaliknya tempat peristirahatan dapat diakses di KM 52 dan KM 6.
Simak Video "Video: Helm Hilang di Parkiran? Ternyata Pengelola Harus Tanggung Jawab!"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah