Jakarta - Perubahan peta persaingan industri mobil di Indonesia mengalami penyesuaian dengan rumor mundurnya
Datsun.
Datsun yang mengandalkan
LCGC di pasar Indonesia melalui Datsun GO dikabarkan meninggalkan kompetitornya di segmen tersebut di mana Datsun tercatat sebagai penjualan terendah.
Hilangnya nama Datsun dalam kompetisi LCGC tentu mempengaruhi target dan strategi dari merek lainnya yang masih bertahan. Melihat itu, Honda sendiri yakin dapat merebut ceruk pasar yang ditinggal Datsun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pastinya, customer yang tadinya ada banyak karena Datsun hilang ya memberikan kompetisi lebih baik, kita lebih semangat lagi," kata Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy di Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2019).
Ia mengatakan bahwa pasar LCGC adalah pintu masuk para pengguna roda dua yang ingin memiliki mobil. Honda sendiri mengaku bahwa setengah dari konsumen dari LCGC-nya berasal dari para pembeli mobil untuk pertama kalinya.
"Karena first time buyer itu banyak ya dari roda dua kita bisa grab. LCGC kita kontribusi 50 persenan untuk first time buyer. Jadi yang dari roda dua beli mobil kontribusi paling tinggi itu first time buyer," ungkap Yusak.
Kendati pasar LCGC kekurangan pesaing, Yusak masih menatap LCGC sebagai segmen yang masih menjanjikan ke depannya. "Masih bagus, yakin masih bagus karena pengguna market roda dua itu besar sekali, 8 juta. Ya first time buyer itu adalah main kustomer kami," jelasnya.
Honda sendiri memang mengandalkan penjualannya dari LCGC. Bahkan hampir setengahnya disumbangkan oleh Honda Brio Satya setidaknya sepanjang tahun 2019 ini. Berdasarkan data Gaikindo selama 10 bulan pertama 2019, Honda telah melego 44.188 unit Honda Brio Satya.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?