Harapan Menperin Baru saat Kendaraan Listrik Booming di Indonesia

Harapan Menperin Baru saat Kendaraan Listrik Booming di Indonesia

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 30 Nov 2019 08:49 WIB
Ilustrasi kendaraan listrik Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Pertumbuhan pasar otomotif Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berbagai merek baru bermunculan yang turut mendorong industri kecil pendukungnya.

Masuknya kendaraan listrik tentu membuka peluang baru dalam peningkatan ekonomi industri di Indonesia. Pemerintah pun menggantungkan harapan pada investasi yang akan masuk turut menyerap lebih banyak lapangan pekerjaan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah sedang membahas secara serius omnibus law. Ini merupakan program pemerintah yang targetnya ada dua, menciptakan kondisi kondusif pada investor dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia," ungkap Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasusmitra usai membuka IIMS Motobike Expo di Istora Senayan, Jakarta Selatan.

Tentunya untuk menarik investasi masuk, pemerintah juga memberikan fasilitas insentif. Dalam hal kendaraan listrik salah satunya adalah mempermudah impor kendaraan listrik sebagai pengenalannya.

Ilustrasi Kendaraan ListrikIlustrasi Kendaraan Listrik Foto: Agung Pambudhy


"Kita sudah mengeluarkan PP untuk memberikan insentif pada industri mereka mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia dalam periode transisi. Kita beri kemudahan untuk mereka memperkenalkan produk impor dalam kuantitasnya dan kota berikan kemudahan bea masuknya itu untuk transisis saja," tambahnya.



Hasil jangka panjang dari investasi ini adalah kekuatan Indonesia menguasai kendaraan listrik pada 2030 di Asia Tenggara. Ia meyakinkan kembali bahwa Indonesia ambisi tersebut dapat dicapai lantaran negara ini memiliki kapabilitasnya.

"Kami berambisi pada tahun 2030 nanti Indonesia bisa menjadi pusat kegiatan termasuk produksi di kawasan Asean. Oleh sebab itu kami pemerintah akan agresif berbicara dengan prinsip agar mereka mau untuk membuka kegiatan produksinya di indonesia. Kita punya banyak sekali keunggulan sehingga kita harus yakin bahwa tahun 2030 itu bisa tercapai," tukasnya.


(riar/lth)

Hide Ads