Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang membawahi berbagai pabrikan otomotif di Indonesia pun memiliki analisa yang sama. Gaikindo menyebut mobil-mobil yang ditawarkan Chevrolet tak sesuai dengan selera konsumen Indonesia.
"Jadi mereka sudah menginfokan ke Gaikindo mereka menghadapi kendala beroperasi di Indonesia terutama untuk menjual kendaraan-kendaraannya karena mereka melihat kendaraan yang diproduksi saat ini mungkin kurang suitable dan sulit berkompetisi di Indonesia," ungkap Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat dihubungi detikcom, Selasa (29/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal sebelumnya, Chevrolet sempat memiliki Low MPV Spin pada tahun 2013. Sayangnya Spin tak bertahan lama. Mengutip data distribusi wholesales Gaikindo, Spin hanya bertahan hingga 2016.
![]() |
Penjualannya pun merosot tajam. Jika pada tahun pertama bisa mendistribusikan 10.941 unit, maka pada tahun 2016 hanya 28 unit saja. Penghentian penjualan Spin ini dilakukan Chevrolet karena melihat tren perubahan selera orang Indonesia dari Low MPV ke SUV.
Tetapi justru hingga sekarang, pencinta Low MPV di Indonesia tak pernah pudar. Bahkan mobil yang paling laris masih didominasi oleh model Low MPV.
(dry/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?