Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan SPKLU tersebut akan memudahkan kendaraan listrik mengisi ulang baterai dalam waktu setengah jam.
"Launching ada 10 titik di Jakarta, Bandung, Banten, Jogja, Semarang, Surabaya, dan Medan, itu untuk yang fast charging. Kira kira (waktu pengisian) sekitar setengah jam 30-40 menit. Yang medium 4 jam," ujar Sripeni Inten Cahyani di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sripeni berharap tak ada lagi cerita pemadaman listrik alias byar pet di waktu tertentu. Cerita kelam itu diharap tak terjadi lagi.
"Doain ya, supaya listriknya juga aman. Kita juga sudah berusaha melakukan perbaikan pasca blackout kemarin. Karena nggak enak juga kan ya, kita kerja juga tidak enak nggak bisa maju ke depan kalau sering gangguan," kata Sripeni.
Sripeni menambahkan, untuk menyediakan SPLU tetap melihat skema demmand dan supply. Hal ini juga yang membuat SPLU belum begitu massif, khususnya untuk fast charging mobil listrik (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Upaya kerjasama BPPT - PLN melalui MoU (Memorandum of Understanding) Kerjasama Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dengan 20 perusahaan dari berbagai lini diharapkan bisa memetakan kebutuhan pasokan SPLU.
"Target SPKLU masih ditajamkan, makanya di MoU ini adalah dalam rangka menajamkan roadmap. Dengan begini saling ketemu supaya kami tahu kebutuhan dari demand-nya, growth-nya berapa yang ada. Supaya bersama BPPT dan LEN kami menyiapkan skala yang lebih ekonomis," kata Sripeni.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!