Dalam wawancaranya dengan Crash.net baru-baru ini, Manajer Teknis Honda, Takeo Yokoyama menggambarkan Marquez sebagai 'seseorang dari planet lain'. Terlebih, Marquez mengawali kompetisi balap musim 2019 dengan operasi cedera yang belum pulih 100 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit informasi, RC213V versi 2019 milik Marquez sudah mengalami sejumlah pembaruan. Salah satunya adalah perubahan pada bagian komponen air scoop, yang kini desainnya jauh lebih longgar. Perubahan itu membuat asupan udara ke ruang bakar melalui throttle body menjadi lebih banyak, sehingga tenaga motor bertambah besar.
Baca juga: Segini Biaya Kalau Motor Marquez Rusak |
"Karena kami adalah Honda Motor Company, dan kami tidak dapat bertahan di belakang beberapa pabrikan lain dalam hal tenaga mesin pada straight (lintasan lurus-Red) dan akselerasi. Jadi kami memutuskan, mari fokus pada (masalah) ini dan lihat apa yang terjadi," lanjut Yokoyama.
Dengan mesin motor yang makin powerfull, Yokoyama mengatakan tidak semua pebalap bisa menjinakannya. Tapi ia yakin Marquez bisa melakukan itu, karena menurutnya, ia adalah pebalap terbaik di dunia.
"Kami memiliki pengendara terbaik di dunia, dan kami memberi motornya kekuatan lebih. Kami juga tahu bahwa akan ada beberapa masalah lain karena mesin ini. Tapi sekali lagi, dia pebalap terbaik, jadi mungkin dia bisa mengaturnya," ujar Yokoyama.
Mengetahui mesin motornya makin liar karena tenaga besar, Marquez pun mulai mengubah gaya balapnya. Marquez mengatakan, jika dia memiliki mesin yang baik, maka dia tidak perlu mem-push saat pengereman atau saat cornering, dan dia bisa mengendalikan tingkat keausan ban yang akan digunakan saat dibutuhkan.
"Jadi dia benar-benar pintar, dan dia dengan cepat memahami filosofi motornya tahun ini. Sungguh luar biasa memiliki pengendara yang pandai dan mengadaptasi gaya berkendara untuk mengambil keuntungan maksimal dari motor itu," ungkap Yokoyama.
Yokoyama kembali menegaskan jika RC213V versi 2019 lebih sulit dikendarai dari RC213V versi 2018. Perbedaan besar adalah dari segi mesin yang makin bertenaga. Dan tidak semua pebalap bisa mengendalikan mesin ini.
"Kami tahu kami memiliki Marc Marquez yang dapat mengelola segala jenis kesulitan motor dengan cara terbaik. Jadi kami memutuskan untuk melanjutkan ini, dan seperti yang kami harapkan, dia mengelola dengan sangat baik, lebih baik dari yang kami harapkan. Tapi kemudian kami tahu juga bahwa untuk pebalap lain, motor ini mungkin sedikit lebih rumit," pungkasnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah